Untuk Debu…
Debu aku jatuh cinta.
Cintaku jatuh tepat di butiran halus hasil besaran dari atom-molekul-abu. Yang seantero dunia maya dia mengenalkan dirinya sebagai sungai debu. Dustriver ! debu aku jatuh cinta. Seorang kaum adam yang demi Tuhan angkuh !! sombong, menyebalkan, sok pintar dan sedikit berlebihan.
Debu aku jatuh cinta sama dia. Dia itu dia. kamu itu dia. Dia itu kamu. kata lagu sih begitu.
Debu, aku punya satu cinta buat kamu. Kurang ? aku bisa tambah satu lagi. Satu lagi. Dua lagi. Sebanyak yang kamu mau. Sebutkan saja berapa. Tapi maaf aku cuma punya sembilan. Diatas jumlah sembilan cintaku habis. Karena angkaku hanya berhenti di sembilan. Karena setelah sembilan semuanya dimulai lagi dari satu. Debu aku punya sembilan. Tapi dengan segenap efek sinetron yang aku tonton beberapa bulan yang lalu. Aku Cuma mau kasih kamu satu. Satu cinta. Cinta ?? aaaah gak tau namanya apa. Kata orang-orang perasaan kayak gini namanya cinta. Gak tau juga darimana sejarahnya. Hari udah hampir pagi. Males mikirinnya. Jadi kita ikuti aja istilah sejuta umat itu. Cinta.
Debu, aku punya satu kalimat untuk kamu malam ini. yang kata orang menjijikan. Taruhan. kamu juga akan berteriak sama. Menjijikan! Tapi mau bagaimana lagi. Satu kalimat itu memang sedang bergejolak hebat di dalam perasaan ku. Dan sialnya itu atas nama kamu. Perasaan berlebihan yang kalo dirangkum dalam satu kalimat kurang lebih menjadi seperti ini : “aku takut kehilangan kamu”.
Debu aku jatuh cinta. Bahkan aku bersedia menjadi ibu untuk anak laki-laki impianmu. Sujiwo Joko Satrio. Aku mau. Sangat. Kenapa ? ya karena aku cinta kamu, tolol !! dan sangat siap untuk menjadi ibu untuk anak perempuan kita. adik Jiwo. Aku siapkan nama Anna Vassili Gayatri. Kalo gak salah tulisannya begitu. Aku terlalu goblok untuk ingat nama-nama penting. Yang jelas, nama tengahnya yang aneh itu. Aku ambil dari nama sniper rusia. Kamu yang mengenalkan nama ajaib itu. Berharap dia yang akan menembak habis semua penganggu rumah tangga kita. Hahahaha . nama itu doa. Katanya.
Debu, aku menulis ini untuk kamu. Untuk membuat kamu tau kalo aku memang terlalu membanggakan hubungan kita. Untuk membuat kamu percaya kalau memang gak pernah ada satupun pemuda kompasiana diantara hubungan kita. gak ada satupun yang pernah atau sedang menganggu Debu dan Alpha. Bahkan Gatot, dia bukan siapa-siapa. Sekedar tokoh fiksi yang tidak pernah hidup sama sekali.
Aku menulis ini untuk kamu. Sambil menyelipkan satu doa : “semoga besok kita kembali se hebat biasanya”.
sehebat tanggal 26 pertama kita, sehebat waktu 48 jam kamu jaga aku di rumah sakit karena oksigen ku di curi batangan nikotin sialan, sehebat waktu aku kamu dan Mama naik satu motor bertiga, sehebat waktu kita empat jam berdiri berdesakan di kereta jogja-purwokerto dan mengalihkan lelah dengan permainan adu jari ayam, sehebat waktu kita chatting di facebook pertama kali dan kamu culik aku ke cilongok, sehebat waktu kita sama-sama gambar sketsa rumah masa depan kita nanti yang kayaknya akan jadi rumah ajaib, sehebat waktu kita debat sok tau seharian soal pemanasan global dan kepunahan jaman, sehebat waktu kita kasih nama hamster kita sama dengan nama anjing presiden Obama, sehebat waktu kita nonton G-force berdua dan aku sibuk berteriak wheeeeeeeeeeeeee, sehebat waktu kita buat pocong dan anjing ketimun di rumah makan bebek goreng, sehebat waktu kita dengan sombongnya menempatkan kata ‘tolol’ di belakang nama banyak orang, sehebat waktu aku menulis puisi cinta paling gombal di kencan jogja pertama kita, sehebat waktu aku menulis namamu diatas pembalutku dan kita tertawa menggila, sehebat waktuuuuu …….. ah kayaknya semua waktu kita emang hebat. Gak tau. Tapi aku ngerasanya gitu.
Ah aku nangis niiiii inget semuanya… hahahahha cengeng bodo amat. Ingusan pula.. srottt