sudah. sudah tuhan bercerita tentang tanah yang tak lagi berpenyangga gundukan rata yang masih siap mengubur siapa-siapa masih juga iming-iming kaya membuat kita lupa dan lalu mengubur sendiri saudara tanpa merasa
sudah. sudah tuhan bercerita tentang air yang tak lagi punya jalan pulang kisah jalan hulu ke hilir tak lagi sering diulang sampah dan serakah membuat si rumah hilang lagi-lagi kaum kita yang menang sekarang dia cuma bisa menggenang membuat ibu kota berembel-embel sayang lalu malang
sudah. sudah bumi cukup disakiti yang dibawah kaki menjerit tanpa diberi peduli masih kita terus begini? kaya tidak dibawa mati! tapi anak cucu masih akan mungkin hidup di bumi sekian ratus tahun lagi
dan entah. mungkin nanti pada saatnya tuhan akan bercerita tentang yang tak kasat mata menjadi boomerang paling mengerikan untuk anak cucu kita
foto ini diambil sebuah pabrik bahan bakar terbesar di negeri ini. tenang saja tenang, tidak akan ada yang panik dengan asapnya. karena jika dilihat dengan mata telanjang, asapnya tidak pernah jelas terlihat.
ayo bakar. bakar dunia! selama kanan kiri masih tetap tidak peduli. ayo mari bakar lagi!
Purwokerto. 28 yah? oktober 2010
Ayo! Lakukan sendiri bukti cintamu pada bumi!
---------------------------------- **terimakasih mas pacar untuk tangkapan kamerannya. 26 oktober adalah genap setahun kami berstatus pacaran. sebagai ungkapan kebahagiaan, puisi fotografi ini secara istimewa kami persembahkan untuk kehidupan, dan kalian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI