Mohon tunggu...
Pungki Ihwani
Pungki Ihwani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Hybrid Learning dalam Masa Pemulihan Pandemi Covid-19

8 November 2021   21:11 Diperbarui: 8 November 2021   21:18 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemi covid19 mengakibatkan perubahan besar di berbagai aspek kehidupan manusia, dan dampak perubahan pada dunia pendidikan adalah salah satu aspek yang paling besar. 

Belajar secara online learning mau tidak mau harus dilakukan karena keterbatasan gerak antara siswa, guru dan intitusi pendidikan yang terhadang oleh penyebaran serta penularan virus covid19. Jika melihat kondisi pandemi yang sampai saat ini masih belum terlihat kapan berakhirnya, menyebabkan setiap aspek kehidupan akan merubah tatanannya dengan situasi normal yang baru atau biasa yang disebut dengan new normal, mungkin tidak mungkin semua tatanan baru ini harus dijalankan.

Maka dari itu aturan untuk dibuka kembali kelas tatap muka di perguruan tinggi masih menuai dukungan dan kritik dari masyarakat baik dari pelajar itu sendiri maupun orang tua, ada pelajar yang sudah ingin kembali ke sekolahnya dengan aturan prokes yang ketat, dan ada juga beberapa pelajar dan bahkan orang tua masih memiliki kekhawatiran mengenai jaminan kesehatan saat proses belajar dikelas nanti. 

Bagi institusi pendidikan sendiri hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk menentukan proses pembelajaran yang manakah yang paling efektif dilakukan di masa pemulihan pandemi Covid19 ini, apakah masih akan tetap full online learning, atau beralih ke model pembelajaran hybrid learning. Maka dari itu mari kita ulas pengertian serta pemahaman mengenai hybrid learning.

Hybrid Learning merupakan pengkombinasian metode pembelajaran berbasis e-learning (electronic learning) dengan metode pembelajaran tatap muka atau metode konvensional. Hybrid learning sendiri memberikan kebebasan kepada pelajar untuk memilih, apakah pelajar tersebut ingin belajar dengan sistem online ataupun dengan proses belajar tatap muka di dalam kelas.

Maka dari itu hybrid learning sangatlah mempermudah pelajar dalam melakukan prosesi pembelajaran, terlebih untuk individu pelajar yang berada di daerah terpencil dan luar kota maupun pelajar yang memang memiliki kegiatan yang urgensinya tinggi, sehingga mereka masih bisa mendapatkan materi yang sama dengan pelajar yang mengikuti prosesi pembelajaran tatap muka di dalam kelas.

Manfaat dari penerapan hybrid learning di Indonesia salah satunya adalah sebuah metode pembelajaran yang dapat menjadi sebuah alternatif untuk menghadapi era digital dan era pembelajaran modern. Hybrid learning juga dapat meningkatkan keterampilan digital untuk pengajar maupun pelajar itu sendiri, karena hampir di berbagai negara maju telah menggunakannya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membuat pelajar dan pengajar disana lebih mudah dalam proses pemberian materi pembelajaran. Sehingga secara tidak langsung kualitas sumberdaya manusia di negara ini dapat mengalami peningkatan, dan mutu pendidikannya pun akan mengalami kemajuan.

Adapun yang harus di perhatikan dalam melakukan model hybrid learning adalah kondisi jaringan internet serta teknologi penunjang pembelajaran yang baik yang dimiliki oleh pelajar, tenaga pengajar, serta institusi/sekolah itu sendiri. Dan di haruskan teknologi penunjang tersebut sudah sesuai dengan standar yang ada, sehingga prosesi pembelajaran pun akan berjalan dengan baik dan efektif. Adapun faktor lainnya yang harus disadari adalah kesadaran pelajar yang harus bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, terutama untuk pelajar yang mengikuti pembelajaran secara online, jangan sampai hybrid learning ini disalahgunakan untuk bermalas-malasan.

Dari penjelasan diatas dapat kita lihat, keefektifan metode hybrid learning untuk bisa menggantikan metode full online learning pada masa peralihan pandemi covid19 yang ada saat ini, adapun alasannya adalah adanya fleksibilitas pelajar untuk memilih prosesi pembelajaran yang paling baik dan pas untuk mereka. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun