Mohon tunggu...
Andi Novid
Andi Novid Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Puncakku.com adalah web yang bergerak di sektor Direktori Pariwisata untuk daerah Puncak Cipanas dan sekitarnya. Kami menyediakan info tentang Wisata, Hotel, Rumah Makan dan tempat lain yang mungkin menjadi pilihan Anda yang ingin berlibur. Semoga dengan adanya web ini Wisatawan dapat lebih mudah mengenal tentang wisata di daerah Puncak Cipanas dan sekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Telaga Warna Puncak Surga bagi Satwa Langka

13 Maret 2013   07:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:52 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Telaga Warna Puncak yang lokasi nya tidak jauh dari Restoran Puncak Pass ini merupakan target tepat untuk berlibur keluarga, teman, mau pun dengan pujaan hati anda.. hehe Selain udaranya yang sejuk, tempat ini juga menjadi perlinatasan 2 habitat yang berbeda. Tak jarang terlihat seekor Parus Major, burung hitam putih kecil berkepala bagian atas hitam, penutup telinga putih, tubuh bagian atas hitam-putih, sementara dada-perut putih. Paruhnya menyerupai paruhnya burung pipit, ekor hitam.Kawasan yang juga hulu sungai Ciliwung ini memiliki jalan setapak yang biasa dilalui para pecinta alam atau para biker menuju ke dalam hutan konservasi menuju kearah Riung Gunung dan Batulayang. Banyak jenis burung yang dilindungi di kawasan ini. Diantaranya, Munguk loreng, Burung-madu gunung, Kacamata gunung, Sikatan kepala-abu, Kipasan ekor merah, Gelatik batu kelabu, Elang-ular bido, Raja udang meninting, Kangkok ranting, Burung madu belukar, Layang-layang batu, Sikatan rimba,, Cinenen gunung, dan jenis lainnya. Kawasan ini merupakan kawasan konservasi hutan yang dilestariakn pemerintah, maka tak jarang sesekali melintas ranger hutan tersebut dalam melaksanakan tugas – tugas pengawasan. Dari lokasi ini juga bisa menelusuri tepian hutan yang berbatasan dengan kebun teh, daerah yang sering disebut “ekotone” secara terori peluang untuk melihat burung akan lebih banyak. www.puncakku.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun