Selain itu pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh kubu prabowo semacan narasi yang menjadi antithesis dari pihak petahana. Sebagai contoh, dalam konferensi yang disampaikan oleh tokoh politik di rumah prabowo selalu membahas tentang kondisi ekonomi kelas bawah yang semakin susah. Narasi ini cenderung mudah diterima sebab sangat menyentuh rasa kalangan menengah kebawah, yang di kubu Jokowi pembangunan jadi tampilan yang selalu diagungkan walaupun tak semua masyarakat merasakan dampaknya.
Akhir nya tahun politik ini jadikan kampanye produktif yang lebih mengutamakan program dan visi misi calon. Sebab pemilihan presiden adalah hajatan besar bangsa ini yang ini bebas dari berbagai bentuk penjajahan.Â
Kampanye yang lebih positif seraya menghilangkan istilah cebong dan kampret adalah bentuk persaingan sehat yang dapat membuka wacana secara lebih jernih. Mudah-mudahan pula buzzer yang sempat mengaku pernah dibayar untuk melakukan politik SARA pada Pilkada Jakarta tak terulang lagi di Pemilihan Presiden 2019. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H