Mohon tunggu...
Imam Punarko
Imam Punarko Mohon Tunggu... Guru - Aktivitas membaca dan menulisnya

seorang pengajar yang belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Israellah Teroris Sesungguhnya

15 Mei 2018   13:55 Diperbarui: 15 Mei 2018   14:01 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teroris paling nyata dalam mempertontonkan kekejamannya adalah Israel, ia adalah penjajah berbentuk daulat boneka bernama PBB. Pada saat pembukaan kantor kedutaannya di red line umat muslim, 57 orang lebih di tembak oleh sniper Israel tanpa peri kemanusiaan (15/05/18). 

Israel lah negara yang dapat membunuh wartawan dan palang merah dengan dalih yang dapat dibuat sewaktu-waktu. Bangsa ini datang ke Palestina dalam bentuk konspirasi holocoust, mereka di kejar-kejar oleh teroris hitler, namun kini mereka menjelma menjadi teroris sesungguhnya.

14 Mei 2018 mereka telah membuka kedutaanya di Al-quds palestina, wilayah yang masuk dalam wilayah netral pada kesepakatan PBB itu sendiri. tentu adakah yang dapat menentukan kebiadaban teroris israel ini. 

Saat ini yang sangat serius melawan secara kelembagaan negara adalah Turki yang menutup kantor kedutaannya dari Tel Aviv dan Washington. ISIS tak bisa diharapkan mereka ada bukan membela islam namun menghancurkan islam dari dalam, mereka tidak sedikitpun terlihat melakukan pencekalan atas kesemena-menaan ini.

Saat ini Palestina tetap berdaulat walaupun wilayahnya hanya tinggal tepi barat dan gaza, keduanya terblokade dengan sangat ekstrim, dibanjiri, di tembak, di temboki, di jatuhkan bom, semua dilakukan sewaktu-waktu. 

Masyarakat di palestina sangat bersabar dalam menghadapi serangan membabi buta pasukan Israel. Seorang ibu dapat melahirkan anak dan sebelum anaknya besar ia dapat menguburkan anaknya, mereka dapat makan rumput jika sewaktu-waktu di serang, sebab secara ekonomi Gaza sendiri saat ini mengalami blokade tembok tinggi dan menancap. 

Bagi warga Palestina yang berjuang secara diplomasi di luar Palestina, mereka akan menghadapi intelegensi Mossad yang dapat membunuh kapan saja dan di mana saja. Al-Batsh, 35 tahun, salah satu contohnya,tewas di tempat setelah diberondong peluru tajam dua pria bertopeng mengendarai sepeda motor saat menuju masjid untuk salat subuh, Sabtu 21 April 2018. 

Urusan penegakan hukum tentu tak kan ada kejelasan karena tentu dunia akan diam saja. Yaser Arafat adalah salah satu korbannya dan tidak terungkap siap pembunuhnya kecuali kemudian Mossad sendiri akan membuka dokumennya setelah puluhan tahun kejadian. 

Apakah warga Palestina tertekan dan stress dengan adanya blokade teroris Israel? tentu jawabannya TIDAK. mereka warga Palestina sangat bersabar dengan ujian yang mereka terima, warga palestina sangat menyakini ujian ini tidak salah dari Allah SWT kepada mereka. sehingga warga Palestina adalah negara yang paling sehat dan bahagia didunia, ujian membuat mereka bahu-membahu saling menolong dan berempati.

Kejadian pemboman di 3 Gereja Berbeda 13 mei 2018 lalu tentu menyisakan luka yang membantin bagi warga negara Indonesia. Video yang viral menunjukkan adanya satu keluarga berserta anak nya menjadi pembom. Korbannya tentu umat beragama yang selama ini selalu menjadi sasaran dalam setiap aksi terorisme. 

Bagi Palestina kejadian membunuh korban yang tak bersalah merupakan hal yang terlarang dalam agama Islam terutama dan agama apapun didunia. Bagi Palestina duka di Indonesia adalah dukanya juga walaupun mereka mendapatkan yang berlipat-lipat dibanding yang terjadi  di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun