Hari ini kami mendapat informasi dari, Â sekaligus sharing dengan korban penipuan Kartu Kredit dengan modus penggabungan dari beberapa Kartu menjadi 1 kartu.
Dibawah ini pembicaraan kami melalui bbm, barangkali bermanfaat bagi warga masyarakat, Â khsususnya teman-teman Kompasianer.
Sekalian juga menyampaikan pesan, barangkali oknum-oknum tersebut mencoba melakukan modus yang sama terhadap teman-teman, Â supaya segera diambil langkah-langkah penjebakan supaya bisa tertangkap, sebelum semakin banyak yang menjadi korban.
Kebetulan ada rekaman cctv nya jadi turut kami publikasikan, sesuai permintaan dari korban juga.
Sebenarnya, sudah pernah juga kami mendapat informasi penipuan dengan modus yang hampir sama seperti ini akan tetapi mengatas-namakan Bank lain, namun karena keterbatasan waktu, tidak sempat kami posting. Mungkin dilain waktu akan kami posting lagi.Berikut ini kutipan  percakapan kami via BBM (Nama pemberi informasi kami samarkan):
SWS : Siang Pak..
 SW : Di kota mana ?
 SWs : PING!!!
 Pulo Siregar : Di jakarta. Ada yang bisa dibantu? Kalau ada langsung aja disampaikan permasalahannya bagaimana Spy bisa kami berikan tanggapan yang sesuai.
SWS : Masalahnya waktu bln Nop yll, ada yg mengaku petugas bank Mega datang kerumah, orangnya keren pake nametag.. Merk mengatakan bhw kartu kredit kami ada 3 (paltinum, metro, carefour) harus digabng jadi 1 kartu, mereka mengambil ketiga kartu kami, langsung digunting diambil.
 Lalu kami diminta utk isi aplikasi baru.
SWS : Saya di xxxxxx pak..
SWS : Begitu mereka pergi, tak lama kami dpt notifikasi sms dari bank mega, isinya" terima kasih... Dll", pokoknya saldo dikuras.
SWS : Saya langsung telpon call centre bank mega, mereka hanya bisa blokir, tapi pemakaian tetap kewajiban kami.
SWS : Saya coba lapor polisi malam itu, tapi mereka mau terima laporan kalau sudah ada
statement (rekening).
SWS : Kebetulan orangnya (penipu) terekam cctv tetangga.
 SWS : Besoknya saya laporkan langsung ke bank mega cabang bdg berikut gambar orangnya.
 SWS : Oleh bank mega transaksi di dispute, alasan investigasi.
 SWS : Namun selama investigasi bln tidak pernah ada 1 petugas lapangan yg datang,
menilponpun tidak.
SWS : Sekarang udh bln ke 4 saya check tagihan udh mulai muncul..
 SWS : Kira2 harus gimana ya Pak ?
 SWS : Utk antisipasi teror debt kolektor.
 Pulo Siregar : Yg laporan polisi itu ga di follow up lagi setelah ada biling statement? Terutama ada yg
cctv?
Pulo Siregar : Termasuk yg tagihan yg sudah muncul dilaporkan juga aja
 SWS : Iya memang rencana dmk...
 Pulo Siregar : Yg muncul tagihan itu langsung di complain juga  aja ke banknya
 SWS : Gambar Diterima
 SWS : Udah dicoba, Bank yg terima hanya customer service, hanya mengatakan "tidak bisa".
 SWS : Soalnya maslah kartu kredit oleh bank pool di jakarta.
 SWS : Jadi cabang gak bisa kasih kebijakan..
 Pulo Siregar : Maksud saya via email aja. Kalau cabang memang ga handle masalah kartu kredit.
Complain via Web bank mega aja
Pulo Siregar : Itu brp an totalnya
 SWS : Bapak ada pwerwakian xxxxx .?
 SWS : Kl 60 jt
 SWS : Saya masih tunggu statement yg satu lagi keluar (total 3 kartu, baru keluar 2
statement). Baru lapor polisi.
SWS : Perlu lapor OJK ?
 Pulo Siregar : Belum ada. Kita memang ga perlu ada perwakilan.
 SWS : Bisa bantu jasa mediasi ?
 Pulo Siregar : Bisa aja. Tapi kalau jalur mediasi itu harus bayar jadinya. Pertanyaannya emang mau
bayar? Apalagi sebesar itu?
Pulo Siregar : Kalau saya ijin utk menulis contoh kasus ini di kompasiana diperbolehkan ga kira2 ya?
Menurut saya sangat penting ini menjadi pelajaran bagi yg lain. Takutnya mereka masih bergerak terus. Namanya nanti saya samarkan aja
SWS : Boleh Pak.. Namanya samarkan aja..
 SWS : Maksudnya harus bayar jadinya itu gimana ?
Pulo Siregar : Ok. Terima kasih. Kalau melalui jalur mediasi sebagaimana namanya tentu mencari solusi cara pembayarannya bagaimana.
SWS : O gitu ya Pak..
 SWS : Pak, bisa tahu alamat bapak di Jkt?
 SWS : Saya memang antisipasi jangan sampai mereka buat kacau, main teror keluarga kami.
 SWS : Jatuh tempo pembayaran tgl 5
 SWS : Terima kasih atas advisnya.
 SWS : Kalo udh masuk kompasiana tolong kasih kabar.
 SWS : Sekalian kalo bisa foto orangnya.
***
Â
Rekaman CCTV Oknum Penipu Kartu Kredit
Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H