ada suatu desa bernama tidung yang begitu damai. lebatnya buah dan sejuk alamnya membuat penghuninya merasa tentram. namun di desa tersebut ada juga seorang anak yatim piatu yang sebatang kara sebut saja bernama didi.
Pada suatu hari saat ia sedang berjalan di tepi pantai ia melihat seekor ikan kecil terperangkap dalam bebatuan tajam di pantai. Rona matanya menatap senduh dan batinnya mengatakan "kasihan" pada ikan kecil tersebut. Semakin kuat ikan kecil itu berjuang untuk membebaskan diri, semakin dalam batu itu menusuk tubuhnya yang rapuh. Dengan hati-hati anak yatim piatu itu melepaskan ikan itu dari himpitan bebatuan tajam di pinggir pantai.
Namun sangat ajaib.., ikan itu tidak pergi menjauh,malah terus berenang di pantai dan sejenak kemudian berubah menjadi peri yang cantik jelita. Si didi berulang kali menggosok matanya seakan tak percaya. tapi tetap saja telah berdiri di hadapannya peri jelita dengan senyuman indahnya
“Untuk ketulusan hatimu,” peri baik itu berkata pada si didi “Aku akan mengabulkan permintaanmu.” si didi kecil berpikir sejenak lalu menjawab, “Aku ingin bahagia!” Peri itu berkata, “Baiklah,” lalu sejenak berbisik ditelinganya si didi. Lalu peri baik itu menghilang tanpa membekas.
Saat si didi itu tumbuh dewasa, tak ada orang lain yang sebahagia dirinya. Semua orang menanyakan rahasia kebahagiaannya. Ia hanya tersenyum dan menjawab “Rahasia kebahagiaanku adalah aku mendengarkan nasihat seorang peri baik waktu aku masih kecil di tepi pantai tidung.” Waktu ia sudah tua dan akan menemui ajal, tetangganya berkumpul di kamarnya, takut kalau rahasia kebahagiaannya akan dibawa mati. “Katakanlah pada kami,” mereka memohon “Katakanlah apa yang dikatakan peri baik itu padamu,” si didi yg telah renta itupun hanya tersenyum dan berkata, “Ia memberitahuku bahwa semua orang, tak peduli mereka setampan apapun, setua atau semuda apapun, sekaya atau semiskin apapun, mereka memerlukanku.”
so... silakan di ambil hikmahnya dari si didi kecil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H