25 Nopember yang diperingati sebagai Hari Guru Nasional adalah sebagai tanda jika "Guru" sangatlah istimewa peranannya.
Gurulah yang selalu disebut dengan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Perjuangan dan pengorbanan seorang guru adalah sebuah pengabdian dari hati. Dengan segala ketulusan dan kebaikannya guru sangat berperan penting dalam mencerdaskan bangsa.
Ketika wabah corona melanda Nusantara, guru tidak lantas berpangku tangan saja dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan. Mereka tetap berjuang melayani anak negeri dalam kegiatan belajar di tengah pandemi.
Disaat orang-orang ketakutan dengan penyebaran wabah yang kian merajalela, Guru tetap eksis dengan segala kreatifitasnya demi menjalankan tanggung jawabnya. Banyak hal baru akhirnya dapat tercipta atas segala perjuangannya bagi dunia pendidikan.
Dengan keberaniaannya menghadapi segala resiko di tengah pandemi ini, guru tetap melaksanakan tugasnya mengajar dengan berkeliling ke rumah siswa. Mereka tetap melayani murid-muridnya yang kekurangan dalam hal tekhnologi.Â
Dari satu rumah ke rumah yang lainnya guru mendatangi anak didiknya secara berkelompok untuk mendapatkan materi pembelajaran karena mereka tidak memiliki sarana belajar online (hp/komputer).
Salah satunya dengan kegiatan tatanen di bale atikan sebagai program dari Dinas Pendidikan yang kemudian dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh guru.Â
Dengan segala keterbatasan dan memanfaatkan lahan juga bahan seadanya di sekolah. Guru tetap mengajarkan pada anak didiknya untuk bisa bercocok tanam sehingga nantinya mampu untuk swasembada pangan.
Yaitu dengan memberikan pelajaran keterampilan merajut. Dengan penuh kesabaran guru membimbing dan melatih anak didiknya merajut benang untuk bisa menjadi sebuah produk yang nantinya dapat menghasilkan uang, jika suatu hari mereka dapat memanfaatkan keterampilan tersebut.Â