Hari ini kembali bergerak di literasi bersama Warga Kota dan Himpaudi Kab. Purwakarta dalam kegiatan Kelas Menulis Guru PAUD. Bertempat di Ruang Baca Remaja Perpustakaan Kab. Purwakarta, alhamdulillah kegiatan ini berlangsung cukup seru dan menyenangkan.
Ya, selalu menyenangkan! Begitulah perasaan yang ada pada hati ini ketika ikut serta bahkan menjadi seseorang di depan dalam kegiatan literasi seperti ini. Sudah jatuh hati, dan itu yang paling tepat bisa digambarkan.
Entah mengapa sejak menggeluti dunia literasi ini, ada banyak mimpi yang ingin digapai. Walau dalam perjalanannya bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Semua memerlukan perjuangan juga pengorbanan, namun hati telah terpikat dengan apa itu literasi.
Tidak hanya tentang membaca dan menulis, namun ada sesuatu yang berharga di sini dan begitu berarti dalam perjalanan hidup yang sudah dilewati. Orang lain takkan pernah mengerti dan memahami tentang kesukaan ini.
Membaca adalah suatu kegiatan yang dimulakan dalam gerakan literasi, karena dengan membaca banyak wawasan baru yang kita peroleh. Bukan saja membaca buku, namun membaca secara luas dimulai dengan membaca diri dan situasi. Sangat jelas pula dengan membaca mampu membuka cakrawala dunia.
Menulis merupakan sebuah tindak lanjut dari kegiatan membaca, mengapa demikian?
Karena setelah kita membaca kita dapat menuangkan kembali tentang apa yang kita dapati dari membaca. Tidak hanya tentang pengetahuan dan wawasan, dari membaca kita bisa menuliskan sesuatu yang mungkin dapat menginspirasi orang lain. Menulis bisa menjadikan kita abadi pada hasil tulisan kita nanti.
Itulah yang telah membuatku jatuh hati dengan literasi. Sebuah kepuasan tersendiri yang tak dapat dinilai dengan jumlah rupiah, walau tak dapat dipungkiri jika rupiah selalu dinanti masuk ke kantong pribadi.Â
Seperti hari ini yang sangat membuat senang sekali, karena telah diberi tugas sebagai moderator pada kelas menulis guru PAUD adalah hal luar biasa. Tentu saja, setelah sekian lama selalu berada di dalam lembaran buku namaku tercantum, kini dengan sangat jelas bisa menunjukkan diri di depan layar.
Namun ini tidak berkata tentang sebuah eksistensi yang berlebihan, semua adalah tentang hati yang telah mencintai literasi. Karena dunia literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis saja, ketika ada kesempatan yang mengharuskan kita bicara di depan sudah tentu kita harus menguasai.