Mohon tunggu...
Puji Triana Rahayu
Puji Triana Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Lama Ditagih Kembali

18 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:42 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dik Ana sayang,lagi apa? Sudah makan belum? Kalau ngajar jangan galak-galak ya,sayang dong kecantikan nya nanti memudar kalau kebanyakan marah dan cemberut,dan aku nggak rela kalau hal itu sampai terjadi. Bla bla bla...

Entah sudah berapa chatt yang akhir-akhir ini selalu menghiasi dinding WhatsApp ku,darinya yang dulu ketika di bangku SMA pernah menjadi teman dekat sahabat ku, namun justru akulah yang dikejarnya. Seorang duda yang ditinggalkan oleh istri nya ketika anaknya masih berusia dua tahun, meskipun beliau seorang TNI Angkatan Laut di Jawa Timur,ternyata tak menyurutkan niat sang istri untuk berlabuh kelain hati. 

Irfan namanya(nama samaran), entah mengapa sejak dulu pertama kali mengenal nya aku tak pernah tertarik padanya, meskipun secara lahir perawakan nya tinggi,postur tubuh yang ideal karena ia seorang prajurit,dan penampilan nya selalu rapi dengan rambut klimis nya saat masih jadi kakak kelas ku,dan hingga saat ini pun penampilan nya tetap menarik. Tutur bahasanya pun sopan dan terkesan menghargai wanita atau siapapun yang diajaknya bicara. Gayanya kadang ceplas ceplos kalau sudah gayeng bercerita, sampai lupa kalau dia seorang laki-laki yang tidak pas kalau terlalu bawel.

Dulu ia suka main ke rumah ku, karena sahabat dekat ku adalah kekasih nya, namun selang dua bulan kedekatan mereka, entah mengapa justru dia malah sering ngobrol dan bercanda denganku hingga akhirnya sahabat ku mulai bisa merasakan perubahan sikap Irfan padaku yang makin hangat dan ke dirinya justru biasa saja. Aku tak menanggapi hal itu karena bagiku keutuhan persahabatan ku dengan Dedty (nama sahabat ku) lebih utama dibanding keisengan Irfan . Selain itu ketika masih di bangku sekolah aku sama sekali tidak tertarik untuk mengenal cinta apalagi pacaran. Hal yang tak pernah aku pikirkan. Dua tahun berlalu dan Irfan lulus, tinggal aku dan Dedty masih lanjut study karena memang kami satu tingkat dibawah kak Irfan. Dedty melanjutkan kuliah di Solo dan memilih jurusan Public Relation, sedangkan aku memutuskan untuk kuliah di jurusan pendidikan di Jawa Timur. Semenjak lulus aku belum pernah bertemu lagi dengan Dedty ataupun Kak Irfan, karena kesibukan kami masing-masing bahkan kami kehilangan kontak.

Selang 8 tahun kelulusan,aku dengar Dedty menikah dengan seorang pria yang bekerja di bengkel sepeda motor dan aku ketahui belakangan ini kondisi keluarga mereka kurang harmonis. Karena perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi,Dedty dan Kak Irfan kembali ketemu dan kontak lewat salah satu media sosial yang akhirnya mereka kembali menjalani hubungan secara diam-diam. Dan aku mendapatkan nomor kontak Dedty dari grup alumni SMA karena memang Dedty sahabat ku dan aku sekelas dengannya,maka kami pun kembali menjalani hubungan persahabatan. Di tengah-tengah hubungan Dedty dan Kak Irfan, terjadilah pertengkaran kecil, hingga mereka sepakat untuk stop berhubungan, namun Dedty memintaku untuk memulihkan hubungan mereka kembali dan Dedty memberikan nomor kak Irfan padaku. Demi persahabatan ku dengan Dedty,maka aku hubungkan kembali dua sejoli ini agar mereka bersatu lagi meski secara diam-diam. Siapa yang menyangka jika kejadian nya justru Kak Irfan lah yang sampai saat ini masih sering jahil dan bersungguh-sungguh untuk mengajak ku menikah dan ia ingin mengakhiri kesendirian nya. 

Tiap hari ada saja yang diucapkannya untuk meminta ku menjadi istrinya,dan ia rela meninggalkan semua nya demi aku yang tak punya apa-apa. Keisengan nya ini benar-benar mengganggu ku dan aku khawatir kalau-kalau ia mencari ku dan nekat dengan kesungguhan nya. Apa yang ia lakukan setiap hari hanya mencari simpati ku,dan aku tak tau bagaimana cara ku untuk menghentikan nya? Tiap hari aku merasa khawatir jika ia sampai datang ke rumah ku dan menepati sumpah nya. 

Semakin hari, perhatian yang diberikan nya memang sempat membuat ku trenyuh, sebegitu besar perhatian nya untuk ku, padahal aku tidak pernah memberikan tanggapan yang berarti untuk nya. Aku pasrahkan semua nya pada sang penentu hidup,aku hanya menjalani apa yang digariskan oleh Nya, yang jelas aku masih punya keluarga utuh dan aku punya suami yang hebat yang menyayangi ku tanpa celah dan aku berharap hal ini tidak mengganggu keharmonisan keluarga kami. Biarlah sang waktu yang akan menentukan kemana arah yang harus aku tuju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun