Ini bukan getaran yang biasa menyentuhku
Pada kesunyian pagi yang menggersang
Tubuhku tak lagi utuh
Aku hanya bisa menatapmu nanar dengan luka terganga
Citaku tuk menggapaimu, sirna sudah
Pada kesunyian pagi yang melekit panas
Aku lelah, kekasihku
Kau semakin tinggi di singgasana
Sementara aku semakin rendah berbaring di tanah
Pada kesunyian pagi yang menghitam
Waktuku telah tiba