Mohon tunggu...
Puji Rahmawati
Puji Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang Berkuliah

Sedang Berkuliah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa KKN UM Membuat Buku Panduan Buku Membatik untuk Ibu Desa Sumberejo

23 Oktober 2020   20:45 Diperbarui: 23 Oktober 2020   20:50 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Membatik Ibu-Ibu Desa Sumberejo (Dokpri)

Desa Sumberejo merupakan salah satu desa binaan Universitas Negeri Malang sejak beberapa tahun terakhir. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Negeri Malang mengirim mahasiswa/i nya untuk membantu dalam proses pengembangan desa melalui berbagai program kerja yang diusungkan. Pada tahun ini, mahasiswa KKN UM membuat beberapa program kerja untuk desa, salah satu diantaranya yaitu pembuatan buku panduan belajar membatik bagi ibu-ibu PKK desa sumberejo. Sebelumnya, ibu-ibu desa telah dilatih untuk membatik, mulai dari batik tulis hinga batik cap. Bersama 11 mahasiswa KKN dan dosen pembimbing lapangan Yana Respati Dewi, S.E., M.M, diharapkan buku panduan ini dapat membantu ibu-ibu desa dalam melakukan langkah-langkah yang tepat dalam membatik.

Cover Buku Panduan Membatik Desa Sumberejo (Dokpri)
Cover Buku Panduan Membatik Desa Sumberejo (Dokpri)

Willy, penanggung jawab 1 program kerja ini menyatakan, "Harapannya buku panduan ini dapat menjadi media komunikasi bentuk cetak yang akan membantu ibu2 setempat mempelajari pembuatan batik sujo yang telah menjadi ciri khas dari desa sumberejo dengan mudah". Buku panduan yang dibuat memuat tentang filosofi batik sujo, arti nama sujo, arti motif batik sujo, jenis batik sujo, alat yang digunakan untuk membuat batik sujo serta langkah-langkah membuat batik sujo.

Pada dasarnya buku panduan ini dibuat karena hanya terdapat 1 kelompok saja yang sudah dilatih sebelumnya untuk membatik, sehingga perlu dibuat buku panduan ini agar nantinya semua dapat mengikuti langkah demi langkah pembuatan batik suo dengan mudah. Sejalan dengan hal tersebut, Iffat selaku penanggung jawab 2 program ini, berharap agar kedepannya dalam membuat batik, warga desa sumberrejo dapat memiliki acuan atau pedoman dalam membuat batik mereka, mulai dari alat dan bahan yang perlu disiapkan, langkah-langkah pembuatan, hingga jenis motif yang sudah dikerjakan sebelumnya, dan dapat juga digunakan untuk warga desa sumberejo yang baru memulai mengikuti pembuatan batik sujo ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun