Mohon tunggu...
WAODE PUJI LESTARI H
WAODE PUJI LESTARI H Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ksehatan Masyarakat Universitas Haluoleo Peminatan Promosi Kesehatan Angkatan 2012

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Silence is Golden

2 Desember 2014   21:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Diam bukan berarti tidak berbicara, tapi diam juga merupakan suatu bentuk lain dari komunikasi.

Diam itu bukan berarti hampa, bukan berarti tidak mengerti.

Diam itu bukan tidak perduli, bukan berarti penutup segala kebodohan.

Diam itu kekayaan tanpa meminta kepada orang lain. Tapi jangan diam saat orang bekerja, jangan diam saat sebuah kejujuran digoyah. Jangan saast kebukuran didepanmu, jangan berdiam saat kamu sedih. Berzikirlah supaya hatimu tenang.

Jangan diam saat ditanya, meski jawabannya tidak tahu, Bahkan  jika seorang imam selesai membaca AL-FATIHAH, bacalah amin.

Diam yang baik itu adalah sedang menyerap ilmu, mencari makan, sedang memperhatikan, sedang mendengarkan.Diam juga saat sedang menahan amarah, sedang berpikir, sedang berdoa dalam hati, sedang menyembunyikan keikhlasan, itulah kenapa DIAM ITU EMAS.

Lidah memang tidak bertulang, setiap gerakannya akan menggetarkan pita suara dan suara yang keluar jika tidak bermakna lebih baiik diam. Dan yang harusnya diingat adalah setiap gerakan lidah akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan. Lidah dan ucapan akan dihisab, bicara dan berkata apapun. Di peradilan Tuhan tidak ada satu orangpun yang membela. Lidah hanya akan berkata jujur tentang semua yang pernah diucapkannya, dan sangat betul lebih baik kita diam ketika kita tida bisa berkata benar.

Contoh, Kalau dihina jangan dibalas dengan hinaan. Akan sangat rugi jika mengotori lidah dengan menghina orang. Ketika ada orang yang menghina, sesungguhnya orang itu telah menghina dirinya sendiri. Ketika membalas hinaan apa bedannya dengan dia. Jangan, dan janganlah. Pahala dan energimu akan habis sia-sia hanya untuk membalas sesuatu yang tidak penting buat kita. Biarkan dia menghina, cukup kita diam dan memberikan senyum manis.

Firman ALLAH, '" Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yaitu, ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di seblah kanan dan yang lain duduk di seblah kiri.  Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat yang selalu hadir. ( QS Qaf : 16-18 ).

" Barang siapa yang beriman kepada ALLAH dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam ".

( Riwayat AT-TARMIZI )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun