Mohon tunggu...
Puji Lestari
Puji Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS

suka belajar, ingin bermanfaat untuk orang lain, Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru IPA MTsN 3 Bantul Berpartisipasi Aktif dalam MGMP IPA MTs Kab. Bantul

21 November 2024   14:03 Diperbarui: 21 November 2024   14:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber memberikan materinya kepada peserta MGMP IPA MTs Bantul (Sumber : dokumen pribadi)

Bantul, 20 November 2024 -- Tiga guru dari MTsN 3 Bantul kembali menunjukkan komitmen tinggi terhadap pengembangan profesionalisme dengan mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA MTs Kabupaten Bantul. Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 20 November 2024, bertempat di Aula MTsN 1 Bantul.

Kegiatan MGMP kali ini menghadirkan Susi Daryanti, S.Pd., M.Pd.,instruktur nasional sekaligus  Kepala SMP 2 Sewon, sebagai narasumber. Dengan pengalaman luas di dunia pendidikan, beliau membawakan materi tentang Pengelolaan Kelas Berbasis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Fokus utama pembahasan adalah pembelajaran diferensiasi serta pendekatan asesmen dalam kurikulum merdeka yang relevan dengan dinamika pembelajaran saat ini.

Dalam paparannya, Susi Daryanti menjelaskan bahwa pembelajaran diferensiasi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa, dengan segala keunikan dan potensinya, dapat terfasilitasi secara optimal. Tiga aspek utama diferensiasi yang menjadi perhatian adalah:

  1. Diferensiasi Konten: Guru perlu menyediakan materi ajar yang bervariasi, baik dari sisi tingkat kesulitan maupun format, sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan berbeda.
  2. Diferensiasi Proses: Proses pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar dapat mencakup berbagai metode belajar, seperti diskusi, eksperimen, atau proyek, sesuai dengan gaya belajar siswa.
  3. Diferensiasi Produk: Hasil pembelajaran tidak harus uniform, melainkan bisa beragam, seperti laporan tertulis, karya visual, atau presentasi, yang memungkinkan siswa mengekspresikan pemahaman sesuai preferensi mereka.

Narasumber juga memperkenalkan konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satu untuk Semua. Dalam pendekatan ini, guru menggunakan satu RPP yang fleksibel, tetapi indikator dalam RPP tersebut diberi penanda khusus untuk memfasilitasi kebutuhan siswa, baik mereka yang memerlukan pengayaan maupun pendampingan intensif.

Peserta MGMP antusias mengikuti workshop (sumber : dokumen pribadi)
Peserta MGMP antusias mengikuti workshop (sumber : dokumen pribadi)

Susi Daryanti juga menyoroti perubahan penting dalam sistem asesmen di Kurikulum Merdeka. Ia menegaskan bahwa asesmen tidak lagi difokuskan pada Ujian Tengah Semester (UTS) seperti di kurikulum sebelumnya. Sebagai gantinya, memperkenalkan Asesmen Lingkup Materi Bersama (ALMB), yang dirancang untuk mengevaluasi kompetensi siswa berdasarkan capaian pembelajaran tertentu tanpa tekanan berlebih.

"Tujuan asesmen adalah untuk memahami proses belajar siswa, bukan sekadar mengukur hasil akhir. Dengan ALMB, guru dapat melakukan evaluasi yang lebih mendalam, relevan, dan ramah bagi siswa," ungkap Susi Daryanti.

Ketiga guru dari MTsN 3 Bantul, yakni Puji Lestari, Suharmanto, dan Erna Yuni , aktif terlibat dalam sesi diskusi. Mereka berbagi pengalaman tentang tantangan pembelajaran di kelas serta mencari solusi bersama dengan peserta lain.

Foto bersama dengan narasumber (sumber :dokumen pribadi)
Foto bersama dengan narasumber (sumber :dokumen pribadi)

Dampak Kegiatan MGMP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun