Pendidikan UAD dari DIY-Jateng berkumpul dalam seminar bertajuk "Sinergi Membangun SDM Guru" yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah. Acara ini berlangsung di Ruang Aphitarium, Gedung Utama lantai 9 UAD, dan dihadiri oleh sekitar 150 peserta. Puji Lestari, guru IPA MTsN 3 Bantul turut berperan serta aktif mengikuti seminar tersebut.
Yogyakarta, 3 September 2024 -- Guru-guru, mahasiswa S2 dan S3Dalam sambutannya Dwi Sulisworo, Ketua Program Studi S3 Pendidikan UAD, menyoroti pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia. "Kita berada pada momen krusial di mana jumlah penduduk usia produktif sangat besar, yang seharusnya menjadi motor penggerak perekonomian. Namun, sayangnya kontribusi terhadap golongan ekonomi menengah masih belum maksimal," ujar Prof. Dwi.
Lebih lanjut, Dwi Sulisworo menjelaskan bahwa karakteristik anak-anak di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan sejak pandemi COVID-19. Anak-anak kini lebih terbiasa dengan teknologi digital dan cenderung nyaman dalam penggunaannya. "Tantangan kita adalah bagaimana memberikan tindakan nyata terhadap permasalahan global, termasuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), dengan memanfaatkan teknologi ini," tambahnya.
Prof. Dwi Sulisworo juga membahas perbedaan antara pendidikan reguler dan pendidikan jarak jauh (PJJ). Pendidikan reguler, saat ini telah memungkinkan pembelajaran hybrid online, namun tetap tidak dapat disatukan dengan model PJJ seperti yang diterapkan oleh Universitas Terbuka (UT). "Antara penyelenggara pendidikan reguler dan PJJ memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak bisa disamakan," tegasnya.
Materi berikutnya disampaikan oleh Rahmah Nurhayati, Kepala BKD Jawa Tengah, yang membahas tentang esensi profesionalisme dalam dunia pendidikan. Menurut Rahmah, profesionalisme seorang guru dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
Kualifikasi: Seorang guru harus memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang yang diajarkan, serta sertifikasi yang relevan untuk memastikan kompetensi akademis dan pedagogisnya.
Kompetensi: Kompetensi mencakup kemampuan dalam mengajar, mengelola kelas, serta menerapkan metode pembelajaran yang efektif. Seorang profesional harus terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kinerja: Kinerja yang baik dilihat dari kemampuan guru dalam mencapai target pembelajaran, keterlibatan aktif dalam kegiatan sekolah, dan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di tempatnya mengajar.
Disiplin: Disiplin tidak hanya mencakup kedisiplinan waktu, tetapi juga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan konsisten dan berintegritas tinggi.
Rahmah juga menekankan pentingnya belajar berorganisasi sebagai bagian dari profesionalisme. "Kemampuan berorganisasi memungkinkan seorang guru untuk bekerja sama dengan rekan-rekannya, mengelola waktu, serta memimpin dan mempengaruhi lingkungan kerja. Sehingga profesionalisme itu menjadi suatu keharusan dalam dunia pendidikan," ujar Rahmah.
Seminar yang dimulai pada pukul 13.00 ini dibuka oleh Dwi Sulisworo, mewakili Dekan FKIP UAD, dan ditutup pada pukul 15.00 dengan diskusi interaktif antara para peserta dan narasumber. Seminar ini memberikan banyak wawasan dan motivasi bagi para peserta untuk terus meningkatkan kualitas diri dalam rangka membangun SDM guru yang unggul dan berkarakter.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H