Selanjutnya, Pertamina juga membuka peluang lebih lebar untuk Yuli, seperti memberikan pembinaan dan undangan untuk mengikuti pameran dan fashion show. Berkat dorongan Pertamina itulah penghasilan Yuli meningkat 30%. Omzet per bulannya sekitar seratus juta rupiah.
Sekarang Yuli bukan pemain kecil dalam dunia batik. Batiknya telah menembus pasar lokal, nasional dan mancanegara. Beberapa negara yang telah dijajaki Yuli di antaranya, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan China.
Kesukesesan Yuli adalah cerita manis dari sinergi yang dilakukan oleh orang-orang baik seperti Peratmina. Meski kondisi sedang sulit, para pengusaha kecil tetap mampu bertahan. Bahkan banyak dari mereka yang terus bertumbuh dan naik kelas.
Ini merupakan kabar baik yang harus terus dikembangkan. Untuk itu diperlukan uluran tangan para dermawan lain seperti Pertamina, juga pahlawan kecil lain seperti Yuli, yang dengan semangat juangnya mampu melestarikan kebudayaan yang hampir punah. Merekalah sejatinya pejuang kebudayaan kita, yang berjuang melawan kepunahan.
Sebab dengan jasa mereka pula warisan itu bisa dinikmati untuk masa yang akan datang. Kemudian diakui sebagai bagian dari khazanah kebudayaan nasional. Tahniah.
Puji Handoko
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI