Beras ! Oh Beras ! Kenapa engkau mahal
Mahal ! Oh Mahal !, Berasnya kini mahal, Jadi tak bisa beli
Beli ! Oh Beli, Dimana harus beli, Â Warung tak jual lagi
Beras kini menghilang, Susah untuk dicari....
Bersenandung seperti lagu yang populer dinyanyikan dalam kartun upin ipin sedikit melipur lara karena nyari beras di warung tak ada. Tadi pagi ketika  mau beli beras di warung yang biasa jual ternyata kali ini tidak menyediakan karena katanya di pasar harganya naik dan sengaja tidak menjual menunggu harga stabil. Kaget saya mendengar pengakuan penjual tersebut, apa benar harga beras sudah mahal? Di pasar sekarang harganya berapa ? Terus kalau dia tidak menyediakan harus nyari kemana? Penjual tersebut bilang bahwa harga beras yang biasanya dijual Rp 10.000 an perkilo sekarang Rp 12.000 an. Penjual tersebut juga kaget kenapa harga beras naik drastis sekali. Daripada pembelinya bingung dengan tingginya kenaikan tersebut mending ga jual dulu katanya. Wah kalau seperti itu makin susah dong. Nyari di manapun pastinya juga mengalami kenaikan, mending ibu jual saja cuma harganya saja yang dinaikkan menyesuaikan harga sekarang. Kalau semua pembeli semacam ibu sih saya tidak masalah katanya, tapi yang lain kan kadang ngomel-ngomel dulu mengapa mesti naik? Kalau naik jangan tinggi-tinggi, susah kan kita jadinya. Daripada dimarahin seperti itu ya mending tidak jual dulu. Serba salah juga jadinya.
Beras oh beras kenapa engkau mahal, jadi susah nyarinya.
Usut punya usut ternyata kenaikan harga beras tersebut sudah terjadi di mana-mana. Mengapa beras sekarang jadi barang langka? Kemana menghilangnya beras tersebut ? Mengutip pernyataan Wapres JK dalam menanggapi kelangkaan dan kenaikan harga beras ini mengungkapkan bahwa musim penghujan menjadi salah satu penyebab kelangkaan beras. Selain itu, juga ada masalah administrasi terkait pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) selama 3 bulan terakhir ini.
Wah rumit juga ya ternyata urusan beras ini. Beras yang notabene merupakan kebutuhan pokok di Indonesia saat ini  lumayan mahal dan agak susah dicari ternyata juga disebabkan karena pertengahan Januari 2015, pemerintah mengumumkan segera menaikkan HPP beras sebesar 10 persen mulai tahun ini. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan, berdasarkan pengajuan Kementerian Pertanian, pemerintah akhirnya menyetujui kenaikan HPP beras dari Rp 6.600 menjadi Rp 7.260 per kilogram.
Dan jangan berpikir negatif dulu bahwa kenaikan harga beras karena ada permainan mafia sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Ferry Sofwan Arief, kenaikan harga beras pada Februari 2014 lalu terjadi akibat banjir yang melanda sebagian pantai utara Pulau Jawa, termasuk jalur yang di wilayah Jawa Barat ikut terputus. Ferry juga menampik dugaan adanya permainan mafia beras dalam kenaikan harga saat ini.
Bagi rakyat kecil sih yang penting beras tersedia dengan harga terjangkau karena bagaimanapun juga ini adalah kebutuhan pokok yang sangat terasa jika keberadaannya sampai tak ada.
http://www.tempo.co/read/news/2015/02/24/058644779/Beras-Mahal-Daerah-Diminta-Segera-Operasi-Pasar