Toleransi berangkat dari rasa kasih sayang sesama. Toleransi berawal dari cinta kepada siapa saja. Toleransi terbit dari hati yang penuh rahmat. Toleransi hanya menginginkan kebaikan. Toleransi untuk kebahagiaan.Â
Toleransi berangkat dari rasa kasih sayang. Kasih sayang tidak tercipta begitu saja. Kasih sayang membutuhkan rasa nyaman di hati. Kenyamanan karena saling menghargai. Harga yang harus dibayar dengan saling memberi. Bukan sekedar menerima apalagi memaksa.Â
Tokeransi berawal dari cinta kepada siapa saja. Cinta yang tulus murni dari hati. Cinta yang nyata . Â Tidak membeda-bedakan. Cinta yang hanya ingin kebahagiaan pada orang di sekitarnya.Â
Toleransi terbit dari hati yang penuh rahmat. Rahmat yang luar biasa. Rahmat untuk sesama. Sesama manusia, sesama mahluk Tuhan. Kita hidup tidak sendiri. Kita hidup berdampingan dengan orang lain. Yang mereka berbeda sifat, suku, ras, agama dan banyak perbedaan lainnya. Perbedaan yang tidak harus dibesar-besarkan tetapi perbedaan yang seharusnya menjadikan keragamanan menjadi harmoni yang indah.Â
Perbedaan bukanlah jalan permusuhan. Perbedaan bukan sarana pertempuran. Perbedaan bukan untuk kesombongan. Kita berbeda untuk saling mencukupkan. Kita berbeda untuk saling menambal kekurangan. Kita berbeda untuk kebahagiaan bersama.Â
Nyaman, bahagia bersama dan harmoni. Bersatu dalam perbedaan. Kenyamanan dalam perbedaan. Kebahagiaan dalam ketidaksamaan. Berbeda tetapi satu jua.Â
Kelebihan bukan untuk di sombongkan. Kekurangan  bukan untuk direndahkan. Semua mahluk dengan kekurangan dan kelebihannya adalah sebuah harmoni kehidupan yang indah jika semua menyadari. Kesadaran itu bukan dari siapa-siapa, tetapi diawali dari diri. Diri yang selalu sadar bahwa apa yang kita miliki, apa yang ada pada diri kita bukan untuk diri namun hakekatnya adalah untuk sesama.Â
Toleransi untuk kebaikan. Kebaikan untuk sesama mahluk di maya pada. Kita bisa menerima kelebihan danbkekurangan orang lain. Kita bisa menerima keunikan mereka. Kita memaklumi  kehidupan sesama dengan segala corak ragam yang ada.Â
Tidak mengusili, tidak merecoki, tidak mengganggu, namun cukup peka dan  peduli dengan  lingkungan sekitar. Kepedulian yang muncul dari keinginan agar lingkungan yang ditinggali aman, nyaman dan tentram. Ketentraman yang muncul karena kita mahluk yang saling membutuhkan. Kebersamaan dalam harmoni kehidupan.
Kehidupan beragama termasuk salah satu hal sangat membutuhkan toleransi. Bagaimana kita bisa melaksanakan ibadah dengan tenang, kalau selalu dicurigai. Bagaimana kita bisa melaksanakan kehidupan beragama dengan nyaman jika ada aksi perlawanan.Â
Alhamdulillah kehidupan beragama di negara kita adalah kehidupan yang sangat harmoni. Toleransi dan menghargai sesama masih sangat terjaga. Di satu sisi ada kebutuhan untuk peningkatan ibadah, di pihak lain ada kebutuhan untuk introspeksi diri. Semua itu saling bersinergi. Tidak menimbulkan konflik yang tidak diinginkan. Tidak menimbulkan permusuhan yang tidak perlu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H