Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rutinitas Berbeda

2 Maret 2023   10:46 Diperbarui: 2 Maret 2023   10:49 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah berada di sekolah sejak jam 5 pagi. Pengalaman menyaksikan kegiatan ini sepertinya pernah Saya alami ketika mendampingi mahasiswa dalam kunjungan di Arelano University dan tinggal di Pilipina selama kurang lebih 10 hari. Kebetulan asrama tempat tinggal kami bersebelahan dengan sekolah dasar dan menengah yang jam belajarnya itu dimulai masih di waktu subuh. 

Setiap hari kami bangun pagi di waktu subuh sudah mendengar ada kegiatan dari sekolah tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan sepertinya diawali dengan semacam ibadah dalam agama mereka. Saya sendiri kurang paham karena menggunakan nyanyian atau doa dengan bahasa Inggris dan bahasa asli di situ. 

Sekolah tersebut bukan berbasis asrama, artinya anak-anak datang dan pulang setiap hari. Jadi bisa dibayangkan jam berapa mereka berangkat dari rumahnya masing-masing. Saya yakin tidak semua dari lokasi yang dekat dengan sekolah. Itu artinya mereka harus bangun gasik dan berangkat. 

Jika wacana jam sekolah dimulai dari jam 5 di Indonesia, saya yakin akan ada perubahan yang cukup signifikan. Baik dari anak, orang tua, sekolah sendiri, lingkungan dan termasuk nantinya arus lalu lintas. 

Tidak mudah tentunya merubah itu semua. Pola tidur, pola makan, irama kehidupan sehari-hari di rumah akan berubah. Mereka yang biasa sekolah jam 7 masuk sekarang harus jam 5 sampai sekolah. 

Anak-anak yang biasa menyiapkan diri jam 5-6 di rumah, sekarang sudah harus bangun jam 4 an. Tentu butuh perjuangan tersendiri. Merubah pola tidur dengan bangun di jam tersebut tentu tidak mudah. 

Orang tua harus menyesuaikan diri dengan bangun lebih gasik. Kalau sebelumnya biasa bangun sebelum subuh, tentu tidak masalah. Tapi kalau sebelumnya subuh saja sering kesiangan, wah tambah berat saja perjuangan untuk bangun dan menyiapkan anak-anak nya. 

Tapi tentu kita lihat apa tujuan diterapkannya kebijakan itu. Terus apa nantinya kegiatan yang akan dilakukan untuk mengisi waktu tersebut. Apakah akan diisi dengan pembiasaan pagi? Misal beribadah bersama di sekolah sebelum belajar? 

Tentu perlu disusun jadwal yang lebih efektif untuk merubah rutinitas yang sudah ada. Ada hal-hal positif lain yang musti ditambahkan agar kebijakan itu menghasilkan sesuatu yang baik, positif baik untuk anak, guru, orang tua dan berdampak positif pula pada lingkungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun