Kodrat seorang ibu untuk hamil, melahirkan, menyusui, mengasuh, mendidik putra putri dan menghantarkan mereka menuju cita-citanya. Sungguh sebuah tugas yang tidak ringan. Tugas yang dijalaninya dengan penuh kesabaran. Tugas yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan.
Berat ringannya kondisi pada saat hamil dengan situasi yang kadang berbeda-beda. Hamil anak pertama bisa jadi berbeda dengan yang kedua. Hamil anak kedua bisa jadi lebih ringan atau bahkan lebih berat. Begitupun dengan kehamilan berikutnya. Pengalaman dan kenangannya tidak sama. Namun apapun itu semua harus dijalaninya dengan bahagia.
Sebagaimana kita ketahui bila ibu sehat dan bahagia maka akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Bila ibu bersedih dan punya banyak masalah  yang selalu dipikirkannya maka janinpun bisa terpengaruh. Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi juga  dari masa dalam kandungan.Â
Pada masa kehamilan seperti inilah, dukungan dari orang-orang terdekatnya sangat diperlukan. Dukungan dari lingkungannya sangat dibutuhkan. Dukungan dari Pemerintah melalui program-program untuk kesehatan ibu dan anak masih sangat dinantikan.
Bertepatan dengan hari Ibu sekarang ini tanggal 22 Desember 2022 yang bertemakan "Perempuan Berdaya Indonesia Maju", Prodi Kebidanan Purwokerto Program Diploma III Poltekkes Kemenkes Semarang juga mengadakan berbagai kegiatan sekaligus untuk berpartisipasi dalam Gerakan Ibu Hamil Sehat Untuk Turunkan Stunting dan Angka Kematian Ibu. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :Â
- Edukasi secara langsung  pada ibu hamil di desa binaan.
- Minum tablet Fe bersama  pada ibu hamil, ibu menyusui dan remaja dengan Tablet FE difasilitasi oleh Puskesmas Baturraden I
- Memberikan apresiasi kepada karyawan yang sedang hamil dilingkungan kampus 7 Â (Baturraden) Poltekkes Kemenkes SemarangÂ
- Mengirimkan konten kreatif berupa foto dan video melalui sosial media dengan  tagar #22kamisayangibu, #gerakan22, #BumilSehat, #AksiGermas secara serentak pada tanggal 22 Desemeber 2022 pukul 14.00 WIB dengan pesan kunci :Periksa kehamilan minimal 6 kali, Bumil rutin minum Tablet Tambah Darah, makan sesuai rekomendasi, dan perilaku peningkatan berat badan, Mengikuti kelas bumil, Melakukan persalinan di fasyankes
- Memasang spanduk dukungan #BumilSehat
- Upload Twibbon bersama sama di media sosial masing masing dengan tagar #22kamisayangibu, #gerakan22, #BumilSehat, #AksiGermas
Gerakan tersebut dalam upaya untuk ikut serta dalam program penanganan target penurunan stunting tahun 2024 adalah 14% dari 24,4% tahun 2021; atau sekitar 3,5% per tahun sesuai dengan target presiden Joko Widodo. Bayi yang lahir dengan stunting di Indonesia berdasarkan  Data Riskesdas tahun 2018  ada 23% bayi.  Hal ini dipengaruhi oleh kondisi gizi ibu hamil sejak masa remaja, termasuk tingginya anemia pada ibu hamil dan remaja putri dan meningkat signifikan pada usia 6-23 bulan sebesar 1,8 kali dikarenakan kurangnya asupan protein hewani serta pola pengasuhan makanan (parenting) yang tidak tepat.
Cegah stunting itu penting. Tagline yang senantiasa dikobarkan untuk memberikan semangat kepada semua pihak yang terkait dengan program penurunan stunting ini. Tentunya kita semua menginginkan generasi yang dilahirkan adalah generasi yang sehat, ceria, cerdas demi masa depan kehidupan yang lebih cerah. Tantangan kehidupan yang luar biasa di masa depan harus dipersiapkan sejak  dini bahkan dari sebelum kehamilan. Salah satu upayanya adalah menyiapkan remaja putri yang sehat, bebas anemia agar ketika mereka menikah siap menjadi ibu dengan kehamilan yang sehat dan bahagia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H