Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rasa yang Aneh

14 Mei 2022   18:40 Diperbarui: 14 Mei 2022   18:59 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulihat di aplikasi WA  dia sedang online. Kuketik di sana tentang perasaanku padanya. Tetapi tak jadi kukirim. Kututup aplikasi itu dan berganti pada media sosial lain. Kulihat di FB dia juga sedang online. Kuketik lagi pesan padanya tapi lagi-lagi tak jadi kukirim.

Entah sudah berapa kali berbuat seperti itu. Sejak mengenalnya dalam sebuah kegiatan touring keliling Jawa beberapa saat lalu aku merasa diri jadi aneh. Ada rasa yang berbeda muncul dalam hati. Ada rasa kagum, tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.

Tetapi statusku yang kini janda cerai menjadikanku merasa ragu untuk berkenalan lebih jauh. Akankah pria setampan itu mau berkenalan dan berinteraksi dengan janda sepertiku?

Aku tidak tahu pasti bagaimana statusnya. Apakah dia masih bujangan  atau sudah berkeluarga. Perkenalan kemarin terlalu singkat karena hanya sekedar menyebutkan nama dan alamat media sosialnya.

Kucari di FB tentang dirinya. Profil, status yang diposting dan foto-foto dirinya. Namun ternyata tidak banyak hal yang aku dapatkan. FB nya lebib banyak memuat tentang kegiatannya sehari-hari di kantor dan hobinya bertraveling. 

Rasa penasaranku semakin jauh. Dalam fotonya tidak ada xatupun tentang keluarga. Anak atau istrinya tidak ada terposting di sana. Foto yang ada lebih banyak goto diri yang bergaya  bak peragawan profesional.

Bodynya yang atletis dan wajahnya yang di atas rata-rata membuat dirinya terlihat luar biasa. Kumanjakan kekepoanku dengan mengstalking fotonya satu demi satu.

Beralih lagi ke inbox dan kuketik pesanku di sana. Kusampaikan permintaan maafku karena telah menggangu waktunya. Kuketik pertanyaanku tentang statis dan hobinya. Tapi lagi-lagi tak kulanjutkan dengan klik kirim. Kuhapus lagi pesan tersebut dan kututup aplikasinya. 

Aku belum punya keberanian untuk mwnghubunginya terlebih dahulu.walau aku audah sedemikian penasaran tetapi status diriku yang bekas istri orang membuat keberanianku tak kunjung muncul.

Apakah memang aku harus mundur teratur? Ataukah kulanjutkan untuk berinteraksi dengannya. Sungguh pusing rasanya memikirkan rasa yang aneh yang bergejolak di dalam hati ini. 

Tidakkah dia merasakan hal yang sama? Ataukah hanya perasaanku saja yang sedemikian bergejolak. Rupanya kesenxirianku kini sedang terusik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun