Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menambah Nilai Diri

1 November 2021   07:20 Diperbarui: 1 November 2021   07:26 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kuta mungkin sering merasa kalau hidup terasa biasa-biasa saja. Kita mungkin sering merasa kalau dari hari ke hari tiada yang berarti. Kita sering merasa kehampaan menghinggapi hingga tak ada lagi cerita manis datang dan menyentuh hati yang membutuhkan sentuhan kebahagiaan.

Apapun itu yakinlah bahwa hidup bisa berubah. Namun siapa yang bisa merubahnya. Kita sering dengar kalam Allah yang berbunyi " Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali dia sendiri yang merubahnya"

Kalau mensitir dari ayat tersebut sudah jelas tersitir bahwa butuh perjuangan dari diri untuk bisa merubah sesuatu. Ketika ingin terlepas dari kehampaan, jadikan apa yang kita miliki sebagai hal yang bermanfaat. Jadikan apa yang kita punyai sebagai sesuatu yang memiliki makna.

Tingkatkan nilai diri dengan memperbaiki hidup. Tingkatkan nilai diri dengan merubah kebiasaan kita. Tingkatkan nilai diri dengan memberikan sentuhan pada sesuatu yang lebih bermakna.

Tidak harus langsung frontal. Berubah yang besar dan butuh perjuangan yang keras. Perbaiki saja dari hal yang kecil. Misal kebiasaan bangun tidur. Kalau selama ini kita bangun siang, subuh hampir terlewat. Perbaiki dengan bangun sebelum subuh, hargai diri yang sudah mampu bangun pagi dengan menghangatkan badan lewat satu gelas teh atau kopi di pagi hari.

Ucapkan terima kasih badanku yang sudah mampu bangun pagi. Mari kita buat hari ini untuk lebih bermakna. Mari kita jaga hari ini agar berjalan lebih sempurna.

Kita rencanakan target yang akan kita capai. Misal kita targetkan urusan yang lebih penting bagi kita yaitu urusan akhirat dengan meanmbahkan satu hafalan ayat, melaksanakan satu hadist dan seterusnya. 

Targetkan sekiranya kita mampu melewatinya. Sesudah itu susun target untuk urusan dunia kita. Pekerjaan yang harus diselesaikan. 

Selesaikan satu demi satu agar kita dapat memcentangnya sebagai urusan yang telah diselesaikan. Ketika dilakukan secara borongan dan tak mampu menyelesaikan terus maka itu akan jadi beban pikiran. 

Namun apabila kita sudah menyelesaikan satu demi satu urusan kita, maka akan terasa ringan untuk menyelesaikan urusan berikutnya. Bersabar mengjalani proses adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan. 

Daripada kita tidak jelas mau melakukan apa, terburu-buru mengerjakan sesuatu, lebih baik selesaikan satu persatu dari hal yang termudah yang bisa dilakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun