Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ibu Pun Akhirnya Bisa Dirawat Inap

5 Mei 2020   13:05 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:06 5283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu dirawat di RS di masa pandemi Corona dan Ramadan / dokpri

Ibu pun akhirnya meminum obat tersebut. Namun malam harinya tidak bisa tidur dan demam. Keesokan harinya kami bawa berobat ke dokter praktek. Ternyata beberapa dokter praktek yang biasanya buka tidak buka ataupun sudah tutup. Ada yang buka namun hanya praktek selama 1 jam saja. Ketika datang sudah tidak menerima pasien. Kami tidak tahu kenapa beberapa dokter praktek yang kami datangi tidak buka?

Akhirnya kami menemukan dokter praktek yang masih buka dan mau memeriksa ibu. Kemudian ibu diperiksa dan diberikan obat. Obat itupun diminum namun beliau masih juga kesakitan dan demamnya semakin tinggi. Melihat kondisi ibu seperti itu akhirnya kami berinisiatif untuk membawa beliau ke rumah sakit. Karena Poli sudah tutup maka ibu diperiksa di UGD. Di sini ibu diperiksa oleh dokter jaga dan dianjurkan untuk rawat jalan. Dokter mengatakan ibu sebaiknya tidak dirawat inap, karena di rumah sakit beresiko terpapar Covid-19.

Walaupun rumah sakit yang kami tuju bukan termasuk yang untuk rujukan Covid-19, namun karena situasi sekarang ini sedang dalam keadaan pandemi, maka dibatasi pasien rawat inap. Begitu juga dengan petugas jaga baik dokter maupun perawat juga banyak yang dirumahkan. 

Kondisi ibu ternyata tidak juga membaik. Keesokan hari masih merasakan demam, sakit perut dan bahkan sekarang tidak mau diajak bicara. Beliau hanya mengerang kesakitan. Selama sakitnya ibu tidak mau makan. Bubur yang diberikan hanya dimakan 1-2 sendok. Tentu saja kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan hingga akhirnya beliau dibawa ke rumah sakit lagi. Akhirnya rumah sakit tersebut mau menerima ibu untuk rawat inap. Namun untuk pasien tidak boleh dijenguk dan  yang menunggu hanya 1 orang saja dengan keharusan memakai masker.

Akhirnya suami menelpon kakak-kakaknya yang di Lampung dan adiknya yang di luar kota. Karena kondisi seperti sekarang ini dimana mudik dilarang kakak-kakak hanya bisa mendoakan dari jauh. Beliau tidak memungkinkan untuk pulang sekedar menengok. Kalau adik karena masih terjangkau akhirnya pulang dan ikut menunggui ibu di rumah sakit secara bergantian.

Kalau bisa dalam kondisi seperti sekarang ini jangan mengalami sakit. Prosedur untuk bisa dirawat saja lumayan tidak mudah. Berhari-hari sakit dan kondisi yang biasanya sudah dirawat inap, masih diupayakan untuk rawat jalan. 

Semoga ibu lekas sehat, karena anak-anak dan cucu-cucunya juga tidak bisa menunggui dan menengoknya. Walaupun bukan karena corona, namun karena kewaspadaan terhadapnya membuat segalanya menjadi lebih tidak mudah. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun