Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tenang Beribadah di Masjid Apung Kampus

30 April 2020   12:30 Diperbarui: 30 April 2020   12:33 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kampus yang sejuk / dokumen fb Fajaria Nur Aini

Kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang terletak di desa Karangmangu Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas di JL Raya Baturraden KM 12 Purwokerto. Daerah yang terletak di lereng gunung Slamet dengan udaranya yang sejuk dan suasana yang tenang. Kampus ini cocok sekali untuk menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan, sehingga animo mahasiswa untuk belajar di kampus semakin meningkat. Di Kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang saat ini menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan dari 3 jurusan yaitu kesehatan lingkungan, kebidanan dan teknik radiodiagnostik dan radioterapi. 

Mahasiswa di Kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang berjumlah hampir seribu mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa jurusan D3 dan Sarjana Terapan kesehatan lingkungan, mahasiswa D3 Kebidanan dan mahasiswa D3 Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi. Mereka berasal dari daerah di sekitar kampus dan dari luar kota, bahkan ada yang dari luar pulau dan bahkan pernah dari luar negeri yaitu Timor Timur.

Suasana kampus yang tenang dan sejuk tersebut tentu saja menggoda bagi seorang pecinta fotografer. Seorang rekan kerja yang hobi foto sering  mengabadikan suasana kampus melalui lensa kameranya dan banyak disimpannya di media sosialnya.

Awal adanya kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang adalah pendidikan tenaga sanitarian ( kesehatan lingkungan) . Seiring dengan berjalannya waktu setelah tergabung ke Poltekkes Kemenkes Semarang ditambah dengan kebidanan dan TRR. Kampus yang dulunya sepi mahasiswa karena hanya 1 pendidikan nakes sekarang jadi lebih ramai. 

Banyaknya mahasiswa tersebut menuntut tumbuhnya sarana prasarana baru termasuk tempat ibadah. Awalnya ada mushola di dalam kampus yang sudah cukup lama usianya. Sudah mulai lapuk dan kalau pas ramadan tiba penuh sesak oleh mahasiswa yang ikut sholat di dalam kampus. Mahasiswa banyak yang kos di sekitar kampus sehingga mereka bisa ikut sholat di mesjid sekitar kampus.

Kebutuhan akan tempat ibadah yang representatif membuat panitia pembangunan masjid kampus 7 berpikir dimana lokasi baru masjid dan bentuk serta biaya yang dibutuhkan. Awalnya ada pemikiran masjid didirikan di tempat lama, ataupun pindah ke lokasi lain yang lebih luas. Namun melihat situasi kampus 7 yang memang sudah memiliki kolam di arah pintu masuk, ada yang punya ide bagaimana kalau masjid didirikan di atas kolam jadi semacam masjid apung. Selain lokasinya dekat jalan besar, bisa digunakan juga untuk umum, juga akan terasa lebih adem dan nikmat untuk ibadah. 

Akhirnya ide tersebut disetujui dan awal pembangunan masjid, dana yang didapatkan belum memenuhi anggaran secara keseluruhan. Donatur awal dari pegawai di kampus 7, alumni dan pegawai di Poltekkes Kemenkes Semarang lainnya baru bisa untuk membuat pondasi dasar.   Panitiapun membuka donasi secara umum, barangkali ada yang mau mendonasikan untuk pembangunan masjid tersebut. 

Gayung bersambut, hingga satu hari ada Yayasan dari Timur Tengah yang mau mendonasikan pembangunan masjid tersebut. Alhamdulillah pembangunan masjid bisa berjalan dengan lancar dan selesai untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai sarana ibadah. Pemikiran awal agar masjid dibangun di atas kolam ternyata benar adanya. Suasana yang sejuk dengan kucuran air mancur dan kolam ikan yang terletak di bawah masjid sungguh menyajikan pemandangan yang sangat indah.

Suasana masjid di sore hari/dokumen fb Fajaria Nur Aini
Suasana masjid di sore hari/dokumen fb Fajaria Nur Aini
Keberadaan kolam ikan di bawah masjid juga sangat menarik perhatian. Selesai sholat biasanya jemaah akan bersantai sambil duduk di teras  masjid.. Duduk-duduk sambil ongkang-ongkang kaki ke kolam dan memberi makan ikan, sungguh menyenangkan. Perasaan yang tenang setelah ibadah ditambah dengan relaksasi mata menyaksikan ikan - ikan berebut makanan  akan membuat semakin relaks tentunya.

Pakan ikan memang sengaja disediakan untuk pengunjung masjid. Disediakan kotak yang berisi pakan ikan yang sudah dibungkus plastik kecil-kecil dan kotak donasi. Pengunjung bisa mengambil pakan tersebut untuk memberi makan ikan-ikan yang bersliweran di bawah masjid.

Ikan di kolam masjid / dokumen fb Fajaria Nur Aini
Ikan di kolam masjid / dokumen fb Fajaria Nur Aini
Untuk menambah suasana relaks tersebut, disediakan juga sebuah kolam yang berisi ikan-ikan untuk terapi. Duduk di atas tempat  yang disediakan, kaki dijuntaikan ke dalam kolam maka ikan-ikan kecil berdatangan menyerbu kaki dan menggigit kulit kaki kita. Awalnya  terasa geli namun lama kelamaan akan bikin ketagihan. Terapi ikan ini konon katanya akan merangsang saraf-saraf di kaki sehingga bisa lebih menyehatkan tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun