Isi Hari-hari SD dengan Menulis

Bekerja dari rumah, kegiatan apa yang mau dilakukan. Bagi para pegawai yang pekerjaannya bisa dilakukan secara langsung di rumah tentunya tidak bingung. Seperti guru dan dosen misalnya mereka punya tugas khusus untuk meneruskan pembelajaran dengan anak didiknya melalui e-learning. 

Hari-hari di rumah bisa diisi dengan membuat materi pembelajaran, mengirimkan penugasan, mengecek penugasan dan lain-lain kegiatan yang bisa dilakukan lewat online. Begitu juga dengan peneliti, WfH bisa dilakukan dengan menyusun proposal, menghitung data, menyusun laporan dan lain-lain kegiatan yang bisa dilakukan di rumah. 

Untuk pegawai - pegawai yang lain, bisa saja mereka melakukan tugas sesuai dengan rencana masing-masing, sekaligus melaksanakan aktivitas bersama dengan seluruh anggota keluarga.  

Namun ada satu aktivitas yang tidak kalah asyiknya di masa social distancing ini yaitu aktivitas menulis. Aktivitas ini bisa dengan leluasa kita lakukan. Bagi yang harus bekerja dari rumah karena pandemi corona ini tentu saja bisa meningkatkan waktu untuk melakukan aktivitas tulis-menulisnya. 

Apa saja yang bisa kita tulis ya? 

Pengalaman kita sehari-hari di rumah, bagaimana bergelut dengan anak-anak menghabiskan waktu bersama, menunaikan tugas sebagai guru dadakan, berjibaku dengan urusan dapur karena pastinya bolak-balik anak minta ini dan itu. Pengalaman yang asyik tuh untuk dituliskan. 

Dengan aktivitas menulis di masa social distancing ini juga, sedikit banyak bisa mengalihkan perhatian dan pemikiran kita dari covid-19. Kita akan sedikit terhibur dan berpikir positif. Ketakutan kita akan berkurang dan yang lebih asyik lagi kita bisa berproduktig. 

Atas dasar pemikiran hal tersebut, bersama dengan para dosen yang tergabung dalam grup WA Penerbit kita menulis, saya ikut terlibat dalam proyek menulis bersama yang digagas oleh DR Janner Simarmata.  Proyek menulis ini untuk membangkitkan semangat literasi dari para dosen. 

Walaupun proyek ini belum selesai, Saya sangat berharap dapat berperan serta di dalamnya. Cerita-cerita tentang bagaimana para dosen menghadapi situasi sekarang ini tentu sangat menarik. Mudah-mudahan kontribusi yang diberikan para penulis dapat ikut meningkatkan budaya literasi di negara kita.