Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cemburu karena Artikel?

27 September 2019   16:40 Diperbarui: 27 September 2019   16:42 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hobi tulis-menulis yang diawali dari menulis di buku diary masih terpelihara sampai kini. Namun bukan lagi di buku diary, karena sejak peristiwa penghangusan beberapa buah buku diary yang lumayan tebal-tebal, aku tidak lagi menulis di buku diari. Objek penulisanku sekarang lewat media sosial di status, blog, catatan di fb  termasuk di kompasiana.

Mengapa buku diarinya aku hanguskan?

Kebiasaanku tulis-menulis di buku catatan harian sejak masih gadis itu rupanya menjadi sedikit batu sandungan ketika menikah. Sebelumnya aku suka menulis di waktu malam,  dini hari setelah melaksanakan aktivitas ibadah malam. Kutuangkan di situ apa yang menjadi suara hati, tentang pekerjaan, tentang perasaan, tentang kehidupan sehari-hari dan berbagai hal lainnya, termasuk tentang orang-orang yang pernah mengisi hati dan memberikan kesan selama perjalanan hidup.

Ketika menikah, aku masih juga meneruskan kebiasaan itu. Namun catatan  tersebut aku sembunyikan dari suamiku. Aku merasa tulisan itu adalah rahasia kehidupanku. Tulisan itu adalah tentang masa laluku dan cerita kehidupan yang tidak perlu diketahui banyak oleh suamiku. 

Namun di saat-saat tertentu, aku masih suka membacanya. Hingga beberapa hari setelah menikah aku ketahuan suami sedang membaca buku tersebut dan segera menyembunyikannya di bawah bantal. Akhirnya karena tingkah lakuku yang terbaca agak mencurigakan, suamiku mengambil buku catatan harian tersebut dan membacanya.

Tentu saja akhirnya suami tahu tentang apa yang aku tulis secara detail di situ termasuk tentang perasaanku pada orang-orang yang sempat berkesan di hati. Walaupun aku tidak memiliki banyak mantan, karena aku memang berkomitmen untuk tidak pacaran waktu masih sekolah dan kuliah, namun setidaknya cerita yang aku tulis dalam buku tersebut menurut suami dapat membuat diriku selalu teringat dengan masa-masa kenangan itu.

Karena komitmen tentang masa depan dan untuk menghapus kenangan tersebut,   akhirnya aku bakar semua buku catatan harian tersebut. Ada sekitar 5 buku yang aku hanguskan. Entahlah pada saat itu aku langsung menghanguskan begitu saja, karena terbawa emosi atau karena komitmen. Namun yang jelas, hasil tulisanku selama bertahun-tahun akhirnya menjadi abu begitu saja.

Sebenarnya ada penyesalan juga di situ. Puisi-puisi yang mengharubiru, untaian kata-kata penyemangat hidup ketika sedang terpuruk hangus dan hilang bersama abu. Sayangnya waktu itu aku belum mengenal media sosial, blog yang dapat menyimpan curahan hati.

Terus apa hubungannya dengan judul tadi? Cemburu karena artikel?

Sebenarnya suami mendukung aku menulis. Namun ada kalanya ketika aku menulis hal-hal yang berbau tentang cinta, kerinduan, kecemburuan, sampai saat ini masih suka menjadi pertanyaan. Apa arti tulisan itu? Mengapa menulis seperti itu? Untuk siapa tulisan itu? Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang kadang masih membuat diriku merasa jengah. Tidak nyaman dan walaupun tidak sampai menimbulkan pertengkaran, namun rasa tidak nyaman itu ada.

Padahal aku suka saja menulis tentang cinta. Kalau teman-teman suka menyebut " Puji Sang Pujangga Cinta" .  Tema cinta tersebut rasa-rasanya tidak usang dan menimbulkan gairah tersendiri ketika menulis, membaca kembali dan mempostingnya. Namun kalau kemudian dibaca suami dan menjadi riak-riak yang tidak mengenakkan, mungkin aku harus mengambil keputusan, apakah akan terus menulis tentang tema cinta atau harus kusudahi begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun