Mendengar keluhanku tersebut, bukannya menasehati masalah tugas, aku malah ditanya masalah ibadah. "Bagaimana sholatmu, lancar tidak?" tanyanya.
"lancar sih Mas, tiap hari aku kerjakan," jawabku.
"Kamu kerjakan di awal waktu ga, berjamaah tidak?" tanyanya lagi. 'Seringnya tidak sih Mas, kadang-kadang aku kerjakan, sesempatnya, jamaah di mesjid juga jarang". ' Ya, tidak harus jamaah di mesjid, sholatnya akhwat kan lebih baik di rumah, berjamaah dengan sesama akhwat'. 'kalau seperti itu ya memang jarang dilakukan, aku sholatnya masih sesempatnya, bahkan kadang-kadang di akhir waktu'.
"Untuk ibadah lainnya bagaimana?', " Baca Alquran, sholat malam, sholat dhuha, sedekah, rutin tidak ngerjainnya?" tanyanya lagi. "Enggak ga, jarang aku ngerjain yang seperti itu'. Cobalah, berusaha untuk beribadah secara teratur, istilahnya istiqomah, kerjakan secara rutin, mana yang kamu bisa kerjakan, kerjakan dengan baik, rutin, insya allah, Allah akan melancarkan semua urusanmu" Jelasnya lebih lanjut.Â
"Ingat janji Allah, barangsiapa yang mengejar akhirat, maka dunia akan mengikutinya". Â "Dengan memperbaiki ibadah insya Allah akan lancar urusan tugas-tugasnu juga. Kelihatannya waktu kita semakin sempit, namun ada barokah di dalamnya".
"Terima kasih sekali nasehatnya Mas, semoga aku dimudahkan untuk mengerjakannya". Jawabku. Akhirnya aku berpamitan padanya dengan janji dalam hati untuk memperbaiki ibadahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H