Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wasir, Rasa Sakit dan Ragam Faktor Risiko

26 September 2018   12:04 Diperbarui: 26 September 2018   12:16 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini aku merasakan nyeri pada daerah anus. Nyeri tersebut timbul dari benjolan kecil yang kadang keluar kalau sedang buang air besar. Awalnya aku merasa agak aneh ketika cebok. Ada sesuatu yang sedikit lunak teraba pada anus. Seringkali juga setiap habis makan-makan yang amat pedas dan  mengkonsumsi sambal  aku merasa perih pada area tersebut. Ternyata ada ambien nongkrong di anusku tersebut.Ternyata diriku menderita  haemoroid alias wasir atau ambien. 

Dari beberapa bacaan kuketahui bahwa haemoroid atau wasir itu adalah pembengkakan karena  pembuluh darah yang membesar pada daerah anus. Penyebab wasir ini belum diketahui secara pasti, namun dapat terjadi karena adanya peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah. Peningkatan tekanan ini bisa terjadi karena mengejan pada saat BAB karena feses yang keras. 

Kalau dipikir-pikir aku bisa menderita wasir seperti ini karena memiliki beberapa faktor resiko sekaligus. Beberapa hal yang bisa menimbulkan resiko wasir atau haemoroid ini adalah sering mengangkat benda berat, sering batuk atau muntah, usia yang semakin tua, berat badan berlebih, sering duduk lama, hamil, memiliki anggota keluarga yang memiliki haemoroid dan berhubungan sek melalui anus.

Dari beberapa faktor resiko tersebut,  sering mengangkat benda berat, berat badan berlebih, sering duduk lama dan hamil bisa dikatakan resiko yang kumiliki. 

Berat badanku memang berlebihan. Ini kuderita sejak masih kecil. Sejak masih sekolah dasar. Kelas 6 SD bobotku sudah mencapai 35 KG. Dengan tinggi badan baru sekitar 140cm.  

Masuk sekolah SMP berat badan tidak semakin menyusut, tetap saja berkategori gendut. Begitu pula ketika masuk aliyah, dengan tinggi badan 156 cm aku memiliki bobot  65 Kg. Masih mendingan sampai aku selesai kuliah berat badan masih berkisar segitu. Namun ketika sudah menikah dan punya anak ternyata bobotku melonjak terus hingga nyaris 80 Kg. 

Sedangkan pekerjaanku yang lebih banyak berada di depan laptop juga memaksa untuk sering duduk  dalam waktu yang cukup lama. Kalau tidak ada kegiatan di kelas tentu saja aku harus menyiapkan segala sesuatu dengan duduk membuka laptop. Bisa berjam-jam duduk dan tahu-tahu pinggang sudah terasa penat.

Wasir ini sendiri terdiri dari 4 ( empat ) stadium yaitu dikatakan stadium 1 jika mulai terjadi pembesaran vena di anus namun ukuran masih kecil, sehingga penderita tidak merasa adanya gejala. Mungkin terasa tidak  nyaman saat BAB. 

Dikategorikan Stadium 2 jika pembesaran vena sudah mulai teraba bisa keluar anus namun bisa masuk kembali secara spontan. Untuk stadium 3 pembesaran vena sudah keluar dari anus dan tidak bisa masuk secara spontan  ke dalam anus dan harus dengan bantuan jari. 

Dikatakan stadium 4 apabila pembesaran sudah tidak bisa dimasukan kembali meski dengan bantuan jari.Kalau melihat dari stadium-stadium tersebut sepertinya wasir yang kuderita ini masuk pada stadium 4 walaupun aku tidak merasakan BAB berdarah. 

Kalau sudah begini, baru muncul kesadaran untuk menata hidup yang lebih baik. Kalau sudah begini baru muncul penyesalan. Kalau sudah begini baru punya keinginan untuk merubah pola dan gaya hidup yang dijalani selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun