Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ujian Nasional, Ujian Kejujuran?

17 April 2015   02:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14292130971481900657

Sore tadi anakku yang nomor 2 Miftah namanya menyerahkan nilai hasil  uji coba Ujian Nasional yang sudah dilaksanakannya selama 3 hari. Miftah saat ini duduk di kelas VI SD dan sedang dalam masa persiapan menghadapi ujian akhir menjelang kelulusan di sekolah dasarnya.

Sumber foto Puji Hastuti

"Bu, ini nilai ujian try out kemarin."  kata Miftah sambil menyerahkan hasil ujian. " Ada tulisan SAYA MENGERJAKAN UN DENGAN JUJURnya, memang disuruh nulis seperti itu?" tanya saya ketika melihat tulisan " SAYA MENGERJAKAN UN DENGAN JUJUR" dalam lembar tersebut. " Ya Bu dan kemarin diawasi tiap kelas 1 pengawas" ujar Miftah lebih lanjut. "Kemarin waktu mengerjakan ujian, kamu ngerjakan sendiri kan ?" tanya saya. "Ya iyalah bu, kita kan ga boleh nyontek." ujar Miftah lagi. " Baguslah, kalau gitu, jadi ini nilainya murni hasil nilai ujian kamu sendiri, kejujuran itu memang penting." kata saya lagi.

Rasanya ada yang berbeda dalam pelaksanaan ujian nasional tahun ini. Ujian nasional yang biasanya menjadi "MONSTER MENAKUTKAN" bagi para siswa, kali ini terasa ada nuansa yang berbeda. Nuansa kejujuran kelihatannya lebih ditekankan dalam pelaksanaan ujian tersebut. Sebagaimana informasi yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan ketika mengumumkan wilayah yang paling jujur dalam menyelenggarakan ujian nasional. Ada 52 daerah kabupaten / kota yang disebutkan mendapatkan indeks kejujuran tinggi dengan indeks integritas di atas 90 %.  "Angka 90 pada indeks menunjukkan 90% siswa di wilayah itu sudah menjalankan ujian nasional secara jujur. Sedangkan 10% lainnya terlihat pola yang diduga merupakan hasil kerja sama antar-siswa atau lebih dikenal dengan nyontek. Salah satu daerah kabupaten / kota yang disebutkan memiliki indeks tersebut adalah daerah tempat asal penulis yaitu Cilacap dan tempat penulis tinggal sekarang yaitu Banyumas.

Berbicara tentang kejujuran memang suatu perilaku yang dianggap  penting dalam kehidupan. Penting karena kejujuran ini merupakan dasar dari kepribadian seseorang. Dengan kejujuran akan membentengi diri kita untuk takut berdusta. Dengan kejujuran akan membentengi diri kita untuk takut berbuat cela. Mengutip dari Wikipedia menyebutkan bahwa Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dan lain-lain.  Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus.

Saat ini kejujuran sepertinya merupakan barang langka dan mahal harganya. Di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara yang acapkali kita dengar berita tentang merajalelanya korupsi. Salah satu aspek yang berkontribusi di dalamnya adalah adanya ketidakjujuran. Dusta yang dilakukan menyebabkan semakin berurat berakarnya korupsi tersebut, hingga nyaris susah untuk menghilangkannya. Korupsi kelihatannya sudah menjadi hal yang lumrah dan dianggap wajar, sehingga tidak segan untuk melakukannya dan tidak merasa malu ketika ketahuan. Dengan hukuman yang tidak terlalu berat, koruptor tersebut menjadi semakin merasa ringan walaupun tertangkap tangan.

Kalau sekarang aspek kejujuran kembali ditekankan, tentunya ini merupakan harapan yang positif untuk memperbaiki keadaan. Kita harus senantiasa optimis bahwa bangsa ini ke depannya akan lebih baik.  Salah satu yang harus diperbaiki adalah dari generasi mudanya sekarang. Generasi yang akan meneruskan kehidupan bangsa ini di masa mendatang.

Sumber :

http://news.liputan6.com/read/2213157/menteri-anies-52-kabupatenkota-paling-jujur-un

http://id.wikipedia.org/wiki/Jujur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun