Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sehari di Lokalisasi Gang Sadar Baturraden

13 Desember 2014   16:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:23 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertempat tinggal di daerah yang tidak begitu jauh dari lokalisasi gang sadar yang mereka sebut paguyuban anak kost gang Sadar Baturraden tidak berarti tahu dan mengenal dengan baik tempat tersebut. Apalagi mengenal penghuni dan berinteraksi dengannya. Wah jauh deh. Kalaupun tahu ya hanya sekedar lokasinya, itupun dari luar tidak pernah masuk dan menyelusuri gang-gangnya karena memang tidak ada alasan untuk datang ke tempat tersebut.

Namun rasa penasaranku akan keberadaan tempat tersebut dapat terjawab setelah kampus tempatku bekerja yaitu Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang mengadakan Program Pengabdian Masyarakat. Program pengabdian masyarakat tentang anjuran pemakaian kondom guna pencegahan penyakit menular seksual tersebut dapat terselenggara dengan sukses.

Awalnya tidak terbayang bagaimana nanti pelaksanaan kegiatan tersebut. Ternyata setelah berkoordinasi dengan salah seorang pengurus paguyuban, ijin pelaksanaan kegiatan diberikan. Waktu pelaksanaan kegiatan bersamaan dengan pembinaan yang dilakukan oleh pengurus yaitu setiap bulan tanggal 20.

Hari yang ditunggu-tunggupun datang. Kami tim pengabdian masyarakat bersiap-siap datang ke lokasi kegiatan. LCD Proyektor, Leaflet, Buklet, ATK, Laptop dan persiapan sarana prasarana lainnya kami bawa. Tidak lupa pula sekali lagi berkoordinasi dengan pengurus tentang kedatangan tim pengabmas tersebut. Pengurus paguyuban anak kost tersebut juga memastikan kesiapannya menyambut kedatangan tim kami.

Begitu sampai lokasi, rasanya hati masih berdebar-debar dan bertanya-tanya bagaimana sebenarnya lokasi tersebut dan sambutan penghuninya terhadap kami. Memasuki lorong gang kami bertemu dengan penjaga pos keamanan dan menyampaikan maksud kedatangan yaitu mengisi acara pembinaan hari itu kepada paguyuban anak kost gang Sadar Baturraden. Penjaga tersebut mempersilahkan kami untuk ke lokasi aula pertemuan. Bersama dengan salah seorang tim kami yang memang sudah mengenal tempat tersebut, sampailah kami di sebuah aula pertemuan yang lumayan bagus dan cukup luas menampung sekitar 50-100 orang penghuninya.

Acara pembinaan belum dimulai, namun para pesertanya yaitu penghuni anak kost gang Sadar sudah mulai berdatangan. Daftar hadir kami siapkan dan mereka mengisinya dengan tertib. Kesan pertama mereka ramah,sopan dan tidak terkesan bahwa mereka adalah pekerja seks komersil.

Pembukaan acara pembinaan oleh pengurus paguyuban dilaksanakan setelah hampir semua penghuni datang. Kursi-kursi telah terisi dan tampaknya mereka cukup antusias mengikuti kegiatan,walaupun mereka hadir ada yang hanya berbaju tidur. Pembinaan diisi dari pengurus paguyuban yang menyampaikan antara lain tentang etika dan sopan santun berpakaian. Pengurus memberikan nasehat agar para penghuni tidak menggunakan pakaian mini dan terlalu seksi. Pengurus juga minta mereka mencatat nomor HP pengurus dan penghubung untuk memudahkan pada saat mereka bekerja. Kami tidak mengira ternyata mereka juga dibekali dengan hal-hal yang menunjang pekerjaannya tersebut.

Akhirnya kamipun diberi kesempatan untuk berbicara.Beberapa materi yang sudah disiapkan kami sampaikan diantaranya Infeksi Menular Seksual, Kondom dan Peer Education. Cukup antusias mereka menerima materi tersebut, bahkan pada saat kami tayangkan gambar-gambar tentang penyakit tersebut, terlihat ekspresi kengerian di wajahnya. Begitu juga denganpemakaian kondom, merekapun berkomitmen untuk selalu menggunakan kondom demi pencegahan penyakit seksual karena resiko pekerjaannya. Walaupun materi itu kami sampaikan dalam suasana yang penuh dengan asap rokok karena sebagian besar peserta sambil merokok, kami berharap apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan bermanfaat.

Apa yang sudah kami sampaikan saat itu memang masih sebatas demi kesehatan. Walaupun sebenarnya dalam hati kami terbit rasa iba akan nasib mereka. Kami yakin sebenarnya mereka juga tidak ingin melakoni pekerjaan tersebut di sepanjang hidupnya. Apalagi pekerjaan itu juga mempunyai resiko yang tidak sedikit, terutama risiko penyakit.

Kami hanya berharap semoga mereka menyadari bahwa pekerjaan yang dilakoninya tersebut mempunyai risiko yang tidak sedikit dan suatu saat nanti mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan kehidupan yang baik. Kehidupan yang tidak melanggar norma agama dan norma masyarakat. Jangan sampai mereka dicap sebagai sampah masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun