Keterkaitan Keterampilan Coaching dengan Supervisi Akademik
Coaching merupakan suatu proses memfasilitasi dan mengantarkan coachee untuk memaksimalkan potensi dirinya, sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang. Coaching lebih mengutamakan untuk menuntun coachee menemukan ide dan gagasan untuk mengatasi masalah dan situasinya sendiri, tidak langsung memberikan solusi ataupun pendapat. Dalam coaching harus memegang prinsip kemitraan, Sehingga seorang guru diharapkan memiliki keterampilan coaching yang bisa diimplementasikan kepada siswa dan rekan sejawat selama di sekolah..
Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas bertujuan memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran di kelas. Seorang pemimpin pembelajaran dan sekolah perlu memiliki paradigma berpikir yang memberdayakan bagi setiap warga sekolah dan melihat kekuatan-kekuatan yang ada dalam komunitasnya. Melalui supervisi akademik potensi setiap guru dapat dioptimalisasi sesuai dengan kebutuhan yang nantinya dapat membantu para guru dalam proses peningkatan kompetensi dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang baru dan menarik
Keterkaitan keterampilan Coaching dengan supervisi akademik adalah sangat erat dan tidak terpisahkan. Dalam melakukan supervisi akademik kita bisa memanfaatkan berbagai strategi dan metode, namun untuk supervisi akademik coaching dipandang sebagai strategi yang cocok untuk diterapkan di sekolah. Melalui percakapan coaching dalam keseluruhan rangkaian supervisi akademik akan tercapai tujuan supervisi akademik sesungguhnya. Sehingga, keterampilan coaching merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pembelajaran dan sekolah sebelum melakukan supervisi akademik. Hal ini karena Ssupervisor dengan paradigma berpikir coaching senantiasa menjadi mitra pengembangan diri para guru dan rekan sejawatnya demi mencapai tujuan pembelajaran yang berpihak pada murid dan membawa murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Dalam melakukan supervisi akademik melalui coaching, hendaknya berpedoman pada prinsip sebagai berikut:
- Kemitraan: proses kolaboratif antara supervisor dan guru,
- Konstruktif: bertujuan mengembangkan kompetensi individu,
- Terencana,
- Reflektif,
- Objektif: data/informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati,
- Berkesinambungan,
- Komprehensif: mencakup tujuan dari proses supervisi akademik.
Supervisi akademik didasarkan pada kebutuhan dan tujuan sekolah dan dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Percakapan coaching tersebut digunakan pada tahapan supervisi akademik baik di tahap perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut serta siklus dalam supervisi klinis diantaranya Pra-observasi, Observasi dan Pasca-observasi. Harapannya , dengan adanya penerapan keterampilan coaching dalam supervisi akademik ini kinerja guru sebagai pelayan pendidikan dapat meningkat sehingga memberikan pembelajaran yang bermakna, berpihak pada murid dan membawa murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Perubahan akan terjadi jika kita memiliki motivasi internal untuk berubah, dan kita harus mampu memanfaatkan lingkungan sebagai daya dukung kearah yang lebih baik.
Salam dan Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H