Hai apa kabar? lama tak menyapa kawan-kawan di Kompasiana. Tahun 2021 seharusnya menjadi awal baru untuk melangkah lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya, tapi sepertinya tidak untuk tahun ini. Pandemi Covid-19 yang masih menghantui dunia, ditambah di Januari 2021 bencana alam datang satu per satu, khususnya di Indonesia. Mulai dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, merapi, longsor, banjir dan terakhir kabar gempa bumi di Sulawesi. Fokus utama penulis kali ini adalah banjir di Kalimantan Selatan, karena penulis melihat langsung kondisi di lapangan.
Banyak rumah yang terendam dan tenggelam, masyarakat kebingungan serta berusaha menyelamatkan diri dari banjir. Banjir paling memprihatinkan yaitu di daerah Barabai Kalimantan Selatan, kabar terakhir hingga tadi malam akses ke Barabai benar-benar lumpuh total bahkan transportasi perahu karet tidak mampu melawan arus untuk sampai ke lokasi. Keadaan listrik mati, PDAM mati, jaringan tidak ada, rumah sakit kebanjiran, serta tim penyelamat pun kewalahan dan kelaparan. Banjir sudah merenggut beberapa nyawa, mereka kedinginan, mereka tidur dengan perasaan tidak tenang dan harapan banjir lekas surut. Bayangkan betapa dinginnya tidur hanya di bawah tenda pengungsian juga angin malam serta pakaian seadanya, selimut pun seadanya, makanan seadanya, belum lagi hujan yang tidak berhenti sampai sekarang. Banjir tahun ini menjadi sejarah banjir paling parah di Kalimantan Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H