Mohon tunggu...
Dini Pujiarti
Dini Pujiarti Mohon Tunggu... Penulis - Orang biasa, Indonesia

I Love nature, art, sastra, lingkungan, biologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir di Desa Pantai Harapan

18 Oktober 2020   20:36 Diperbarui: 18 Oktober 2020   20:43 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Mimi Anthony

Apa yang kalian lihat sama seperti yang saya lihat? Ya Banjir. Seorang anak kecil berusaha untuk menyelamatkan barang-barang di rumahnya. 

Desa Pantai Harapan merupakan salah satu desa yang terletak di kawasan kecamatan cempaga hulu, kabupaten kotawaringin timur, provinsi kalimantan tengah.

Desa ini dikelilingi perkebunan sawit, sudah bertahun-tahun, kala musim penghujan desa ini selalu kebanjiran. Bahkan banyak juga media lokal maupun nasional yang meliput kondisi saat banjir.

Bagi masyarakat ini juga merupakan hal yang biasa, tapi sampai kapan terus begini? Mungkin desa ini hanya tinggal suatu saat nanti. 

Menurut informasi yang penulis dapatkan dari warga setempat yaitu bapak Mimi Anthony yang merupakan paman penulis, penulis bertanya mulai kapan terjadinya banjir? "Banjir sudah mulai dari kemarin sore dan hari air semakin naik, hingga warga yang berada di seberang jembatan harus mengungsi ke dataran yang lebih tinggi" 

Sumber : Mimi Anthony
Sumber : Mimi Anthony
Gambar ini merupakan gambar kiriman WA di grup keluarga. Sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat, semoga banjir di tahun ini tidak parah dari tahun sebelumnya dan semoga tidak ada korban jiwa.

Desa ini memang sangat rawan kebanjiran karena hutannya mulai menipis, kebanyakan hanya lahan sawit, selain itu desa ini juga tidak lepas dari pertambangan pasir dan emas. Masyarakat disana juga profesinya rata-rata adalah penambang dan buruh sawit.

Deforestasi hutan yang terus berlangsung menimbulkan berbagai macam bencana. Siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun