Jika jantung kubagi dua, bisa menghidupkanmu
Maka akan kubelah jantung ini untukmu
Aku rindu senyumanmu, rindu canda tawamu
Rindu belai kasihmu
Rindu ocehanmu
Masakanmu, nasihatmu, semua tentangmu
Rindu yang tak berujung
Tapi aku tidak boleh bertanya kenapa kau pulang cepat
Aku takut pertanyaan itu malah menyiksamu, Karena cepat atau lambat aku juga akan menyusulmu
Ibu yang tenang disana
Anakmu baik-baik saja
Walau, memang saat ini sedikit menyebalkan
Proses yang kulalui cukup berat
Ibu tidak usah khawatir
Insha Allah aku tidak apa-apa
Hanya saat ini aku benar-benar merindukanmu
Aku sangat ingin dipeluk ibu
Aku ingin bercerita
Cerita apapun, semuanya pada ibu
Aku ingin menangis dihadapan ibu
Sudah hampir tiga tahun ibu pergi
Rasanya melelahkan bu
Realita terlalu menyakitkan
Untuk kesekian kalinya aku harus pura-pura tersenyum
Maaf anakmu belum bisa mewujudkan harapanmu bu
Aku masih jadi beban di pundak ayah
Belum bisa membahagiakan adik-adik
Egois dan hanya bisa lari dari kenyataan
Ibu pernah bilang
"Semua orang itu baik, jadi kita juga harus baik"
Tapi kenapa saat ini aku sendiri bu
Kemana semua orang baik itu?
Mungkin ibu melihatku dari atas sana
Jangan sedih ya bu, biar aku saja yang sed
Sekarang kita memang terpisah sangattt jauh
Tapi aku selalu mendo'akan mu
Kutitipkan rindu lewat surah Yasin yang kubaca di setiap kamis malam
Untukmu dan keluarga kita
Alfatihah juga kubaca ketika aku teringat padamu
Semoga kelak Allah satukan kita
di syurga-Nya, aamiin
12/Oktober/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H