Hi, fellas?!
Time flies really fast. Setahun berlalu seiring dengan adanya pandemi COVID-19, Indonesia telah menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. Saat masa transisi, sebagian besar pelajar Indonesia merasa kurang nyaman dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh ini. Tetapi, hal ini tetap perlu dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada proses pembelajaran dimana pengajar dan pelajar tidak berada di lokasi yang sama. Istilah alternatif dengan arti yang sama adalah pembelajaran online atau e-learning. Dalam pelaksanaannya, PJJ menggunakan Learning Management System (LMS) dibantu dengan aplikasi video conference.
Sejatinya, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak ada yang buruk, dan sesuatu yang dianggap buruk tidak selalu buruk, selalu ada sisi positif atau manfaat dibaliknya. Begitu juga terkait dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dianggap memiliki dampak negatif yang mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kebahagian pelajar.
Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diakibatkan pandemi ini merupakan hal diluar kendali diri sendiri, sebagaimana yang dikatakan oleh Epictetus “some things are up to us, some things are not up to us” dan hal-hal yang tidak dibawah kendali diri sendiri seperti pandemi, cuaca, kesehatan dan kekayaan itu tidak bisa dijadikan sumber kebahagian.
Keduanya sama, motivasi dan bahagia itu haruslah digantungkan pada hal-hal yang dibawah kendali seperti perspektif, opini dan pola pikir. Pandemi adalah suatu fakta objektif, tetapi merasa sengsara, tidak bahagia dan respond negatif lainnya itu merupakan bagian dari perspektif pribadi. Dewasa ini, mengendalikan perspektif terhadap segala hal begitu penting agar selalu termotivasi dan bahagia.
Lalu, apa manfaat yang dapat diambil dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?
Meningkatkan literasi digital
Tidak dapat dipungkiri adanya pandemi mampu mempercepat adopsi teknologi digital, tidak terkecuali pada sektor pendidikan. Hal ini membuat para pelajar serta perangkat sekolah lainnya mau tidak mau secara bertahap mengenal dan menguasai teknologi digital. Tentu, hal ini merupakan sesuatu yang baik untuk kesiapan menghadapi era society 5.0.
Fleksibel