Perkembangan ekonomi Islam diIndonesia dapat dilihat dari interaksi masyarakat pada pasar keuangan syariah. Meskipun sebagai negara yang mayoritas muslim, perkembangan pasar keuangan ekonomi syariah di Indonesia terbilang masih sangat minim. Di tingkat internasional, pangsa pasar perbankan syariah Indonesia, hanya sekitar 0,7%, atau berada di peringkat 16 atau 17. Sementara, Inggris bisa mencapai 30% atau peringkat 8, Arab Saudi 13% dan Malaysia 12% (Hidayatullaoh.com, 25 september 2012). Hal ini disinyalir dari kurangnya sumber daya manusia yang capable dibidangnya. Ketua Dewan Pakar Ekonomi Syariah Indonesia Aries Mufti menyatakan bahwa kenyataan dilapangan saat ini 90 persen SDM di bidang perbankan dan keuangan di Indonesia berlatar belakang konvensional.Sedangkan jika kita lihat perkembangan pembangunan peradaban ekonomi Islam di Inggris telah ada 11 universitas yang membuka program PhD untuk ekonomi syariah. Di Indonesia, masih sangat minim sekali. Ini artinya, konsep-konsep ekonomi Islam sudah dimiliki terlebih dahulu oleh negara non muslim.
Begitu pula pembukaan fakultas maupun program studi syariah saat ini baru mencapai 25 – 30 perguruan tinggi. Namun demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat penggerak ekonomi Islam untuk membuktikan pada dunia bahwa peradaban Islam salah satunya elalui ekonomi Islam akan menciptakan kesejahteraan. Beberapa mahasiswa peduli ekonomi Islam ini membentuk suatu kelompok studi ekonomi Islam (KSEI) di kampus mereka masing – masing. Menurut koordinator KSEI regional Jawa timur, Eka Adi Nugroho KSEI itu sendiri merupakan suatu wadah dalam mengkaji dan mendakwahkan ekonomi islam di lingkup lokal maupun nasional.
Luar biasa, dakwah ekonomi Islam ternyata telah dimulai di lingkup mahasiswa di tingkat daerah bahkan sampai pada tingkat nasional. Eka menambahkan bahwa urgensi dari dibentuknya KSEI ini bertujuan untuk memfahamkan apa itu ekonomi islam kemudian berupaya untuk mengimplementasikan dan menyebarkannya.
Apabila kelompok studi ini dipertahankan bukan tidak mungkin supply tenaga keuangan syariah di Indonesia benar – benar faham terkait dengan masalah keuangan syariah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa adanya KSEI merupakan suatu upaya bisnis yang beorientasi pada dakwah sosial. Dalam jangka pendek, merupakan suatu investment dunia dan di akhirat karena kebutuhan pasar saat ini serta dalam jangka panjangnya merupakan Return on Investment dakwah yakni sebagai sarana pembangun peradaban ekonomi Islam di Indonesiadan tentunya di akhirat.
Lantas dengan keberadaan KSEI apakah ekonomi Islam akan kembali benar – benar dapat di tegakkan dan di aplikasikan di Indonesia? Jika kita sedikit melihat sejarah, konstantinopel di taklukkan oleh seorang pemuda berusia 23 tahun, bahkan kemerdekaan negara ini di rebut oleh pemuda maka tidakkah kita yakin bahwa ekonomi Islam akan kembali berjaya dalam membangun peradaban bersama pemuda dengan satu tujuan yakni dienul Islam?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H