Akibat Pandemi COVID-19 menyebabkan pembelajaran yang semula diadakan secara tatap muka di kelas tiba tiba diadakan secara daring, walaupun sekarang ini ada beberapa sekolah sudah memulai untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) secara terbatas. Pandemi COVID-19 membawa perubahan yang besar dalam Pendidikan, peserta didik dan guru dipaksa untuk bisa melakukan Pembelajaran secara daring. Awal dari pandemi COVID-19 tidak hanya peserta didik yang bingung menghadapi pembelajaran daring tetapi guru dan orang tua juga ikut berpikir tentang kemajuan belajar putra putrinya.
Hampir satu setengah tahun kita menghadapi Pandemi COVID-19 dan melakukan pembelajaran secara daring. Peserta didik, guru, orang tua sudah mulai bisa membiasakan diri dengan keadaan ini , walaupun sering ada pertanyaan bagaimana kemampuan peserta didik selama pembelajaran daring ? Selama pembelajaran daring juga diadakan evaluasi untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam belajar.Bulan September 2021 adalah bulan diadakan evaluasi atau Penilaian Tengah Semester ( PTS ) Semester ganjil. Memang sudah tidak asing bagi peserta didik mengerjakan  evaluasi scara daring, bahkan Ujian Sekolah untuk kelas 6, 9, 12 juga diadakan secara daring selama Pandemi COVID-19. Pertanyaannya apakah peserta didik yang mengerjakan evaluasi secara daring di rumah dapat bersikap jujur dengan mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain atau bantuan lainnya ( contoh membuka buku,searching di Internet,kerjasama dengan teman ,dll ) Apakah hasil dari evaluasi itu bisa menjadikan tolak ukur kemampuan peserta didik ?
Hasil evaluasi  adalah salah satu komponen yang dipakai guru untuk memberikan hasil akhir, yang terpenting adalah proses dari pembelajaran itu sendiri. Untuk menumbuhkan sikap jujur dan bertanggung jawab selama mengerjakan evaluasi, biasanya sekolah menerapkan beberapa aturan dan peserta didik bersama orang tua membuat fakta integritas yang menyatakan akan mengerjakan evaluasi dengan jujur an bertanggung jawab.Â
Mungkin ini tidak akan menjamin peserta didik akan mengerjakan evaluasi atau Penilaian Tengah Semester ( PTS ) dengan jujur tetapi sekolah sudah memberikan aturan yang harus ditaati oleh seluruh peserta didik dengan mengisi dan membaca fakta integritas  oleh peserta didik dan orang tua setidaknya kita sudah mengingatkan dan mengajarkan untuk mengerjakan evaluasi tersebut dengan jujur dan bertanggung jawab .
Orang tua juga harus berperan aktif dalam pembelajaran secara daring dan ikut mendukung melaksanakan evaluasi yang jujur dan bertanggung jawab, tidak perlu membantu putra-putrinya mengerjakan  evaluasi atau penilaian tengah semester dan mengingatkan selalu mengingatkan bahwa sikap jujur dan tanggungjawab ke putra putrinya. Dengan adanya kerjasama antara peserta didik, orang tua dan sekolah maka akan tercipta pembelajaran yang sehat dan peserta didik bisa mengerjakan evaluasi atau penilaian tengah semester dengan jujur dan bertanggungjawab.
Sekolah ataupun guru tidak perlu  mencurigai jika siswa-siswinya dapatkan nilai yang baik karena evaluasi  bukanlah satu-satunya yang dijadikan tolak ukur untuk mendapatkan hasil akhir, proses pembelajaran itu lebih penting daripada hasil akhir. Guru mempunyai catatan untuk menilai kemampuan peserta didik tidak hanya berdasarkan evaluasi atau penilaian tengah semester tetapi  berdasarkan  keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran daring, mengerjakan tugas , menjawab pertanyaan dengan antusias selama pembelajaran dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan penilaian. Evaluasi atau Penilaian Tengah Semester adalah salah satu komponen dan didukung dengan penilaian lainnya untuk memberikan nilai akhir yang akan diberikan pada Rapor.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H