Mohon tunggu...
Puji Devi Sri Utami
Puji Devi Sri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Dream Come True

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih Dalam tentang Vaksin Covid-19

9 Juli 2021   18:30 Diperbarui: 9 Juli 2021   18:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimasa pandemi Covid-19 ini, banyak masyarakat yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. Virus Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan dan pernafasan pada tubuh manusia. Umumnya, seseorang yang terinfeksi adalah orang dewasa dan orang lanjut usia, sedangkan untuk anak-anak masih terhitung sedikit jumlahnya. Disisi lain, seseorang yang sering melakukan aktivitas di luar rumah memiliki resiko lebih besar terkena virus Covid-19. Oleh sebab itu, masyarakat diharuskan selalu memakai masker dalam bepergian karena memakai masker salah satu bentuk pencegahan dan penularan virus Covid-19.

Meningkatkan pola hidup bersih dan sehat merupakan pola yang harus diterapkan oleh seseorang untuk terhindar dari virus Covid-19, seperti mencuci tangan sehabis beraktivitas, memakan sayuran, memakai hand sanitizer, dan lain sebagainya. Menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung 4 sehat 5 sempurna sangat perlu dilakukan agar tubuh tetap berstamina. Selain itu, untuk menjaga tubuh tetap fit juga dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dan D.

Setelah beberapa waktu, muncullah berbagai jenis vaksin yang ditemukan oleh beberapa negara seperti vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Dengan kemuncullan vaksin-vaksin ini membuat masyarakat luas merasa senang karena dianggap dapat menyudahi pandemi yang telah berlangsung selama satu tahun lebih 6 bulan. Oleh karena itu, masyarakat memutuskan untuk berbondong-bondong melakukan vaksinasi agar dapat mencegah dan meminimalisir infeksi dari virus Covid-19. Kedua vaksin tersebut sudah terbukti menunjukkan efektivitas dalam melawan infeksi virus Covid-19. Selain itu, aspek keamanannya pun telah dibuktikan dalam uji klinis.

Vaksin Sinovac adalah vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif. Pemakaian vaksin Sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawannya sehingga tidak terjadi infeksi virus Covid-19. 

Di dalam kandungan produk vaksin ini juga terdapat aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin. Vaksin Sinovac dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd. Vaksin ini sudah melewati uji klinis fase ketiga yang dilakukan di Brazil, Turki, dan Indonesia. Uji klinis fase ketiga di Indonesia menunjukkan nilai efikasi vaksin, yaitu efek perlindungan terhadap Covid-19, sebesar 65,3%.

Vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang diciptakan untuk mencegah penyakit Covid-19. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Oxford dan AstraZeneca yang dikembangkan sejak Februari 2020. Vaksin AstraZeneca berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Vaksin ini bekerja dengan cara menstimulasi atau memicu tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi virus SARS-Cov-2. Vaksin AstraZeneca untuk COVID-19 telah menjalani uji klinis di Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan. Vaksin ini memiliki nilai efikasi (efek perlindungan terhadap COVID-19) sebesar 63,09%.

Dalam penggunaan vaksin, tentu memiliki efek samping yang harus diketahui sebelumnya. Efek samping vaksin Sinovac dan Astrazeneca secara umum sama, yaitu nyeri pada bekas suntikan, diare, demam, sakit kepala, dan rasa lelah. Namun tidak perlu khawatir, efek samping ini biasanya akan hilang dalam 1 sampai 2 hari dengan di barengi mengkonsumsi paracetamol dan beberapa vitamin. Beberapa efek samping seperti yang disebutkan merupakan efek samping ringan yang umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Munculnya efek samping tersebut sebenarnya menandakan bahwa tubuh penerima vaksin sedang membentuk kekebalan atau imunitas terhadap penyakit COVID-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun