Universitas Jember Kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik gelombang pertama tahun 2024/2025 pada hari Senin 13 Januari penerjunan dilakukan secara langsung yang diresmikan oleh Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM dan jajaran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) serta sejumlah Dosen Pengampu Lapangan (DPL). Kegiatan ini merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berkontribusi pada masyarakat. Beberapa kota yang kerap dipilih oleh Universitas Jember untuk penerjunan mahasiswa melakukan pengabdian ke masyarakat meliputi wilayah Tapal Kuda yaitu Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.
Penerjunan mahasiswa kelompok 11 yang berjumlah 8 orang dari berbagai fakultas yang bertempat di Kabupaten Bondowoso, Kecamatan Wonosari Desa Wonosari. Perwakilan dari kelompok  mulanya sebelum pemberangkatan dan menempati desa melakukan survey terlebih dahulu untuk pengenalan ke pihak instansi dan Lembaga terkait, yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) untuk menyerahkan surat tugas dan rekomendasi. Pengenalan ke Koramil, Kecamatan dan Perangkat Desa juga tak luput dilakukan untuk melaksanakan serah terima dari Universitas. Survey tersebut dilakukan untuk observasi lapangan guna mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada di desa Wonosari, sehingga dapat dilakukan analisis dan perencanaan program yang tepat.
Desa Wonosari memiliki potensi tempe yang besar karena adanya pasokan kedelai yang melimpah dengan harga yang relative murah. Selain itu, Masyarakat Wonosari juga telah memiliki tradisi membuat tempe yang telah turun – temurun. Namun, potensi tempe di Wonosari belum sepenuhnya dimanfaatkan  menjadi produk olahan karena kurangnya inovasi dan pengembangan produk.
Pada Minggu pertama setelah penerjunan kelompok KKN 11 aktif melakukan pengenalan ke masyarakat untuk memperkenalkan diri dan membangun hubungan yang baik, serta untuk memahamai lebih lanjut terkait potensi, kehidupan dan budaya masyarakat sekitar. Rabu, 15/01/2025 kelompok kkn 11 mengunjungi tempat  pembuatan tempe di desa Wonosari dusun Kelapa Sawit Barat yang berjarak 10 menit dari pusat desa. Tempat pembuatan tempe rumahan ini dirintis sejak tahun 2006 oleh Ibu Ulan dan suaminya, yang setiap harinya memproduksi kurang lebih 50 kg kedelai impor dari pasar terdekat. Proses pembuatan tempe usaha ini relatif sederhana dengan proses kedelai digiling terlebih dahulu kemudian dijemur dan dicetak. Setelah selesai tempe  dibiarkan selama 3-4 hari untuk proses fermentasi. Olahan tempe ini hanya membutuhkan ragi sebagai komposisi utama. Tempe yang sudah matang siap dipasarkan dengan kisaran harga Rp 7.000 per biji.
Kelompok 11 KKN berencana membuat produk keripik tempe yang memiliki cita rasa yang unik dan khas. Mereka akan menggunakan tempe sebagai bahan baku utama dan akan menambahkan bumbu-bumbu yang sesuai untuk meningkatkan rasa dan aroma. Produk keripik tempe ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif makanan ringan yang sehat dan lezat.
Produk keripik tempe yang akan dibuat oleh Kelompok 11 KKN memiliki beberapa keunggulan, salah satunya ialah bahan baku utama yang digunakan adalah tempe yang berkualitas tinggi dan memiliki rasa yang khas. Serta bumbu yang digunakan adalah bumbu-bumbu alami yang tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna sintetis. Proses pembuatan yang dilakukan adalah proses yang sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang canggih. Kemudian harga yang ditawarkan adalah harga yang kompetitif dan terjangkau oleh masyarakat.
Tujuan dari pembuatan produk keripik tempe ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah tempe di Wonosari dan memberikan alternatif makanan ringan yang sehat dan lezat kepada masyarakat. Kelompok 11 KKN berharap bahwa produk keripik tempe ini dapat menjadi salah satu contoh upaya pengembangan produk yang inovatif dan berkelanjutan di Desa Wonosari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI