Mohon tunggu...
Primanata Dian Isa
Primanata Dian Isa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Bencoolen Magazine

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Nyilu"

28 Oktober 2012   21:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:16 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Hatiku Nyilu kala karma mu berlaku"
pujanggaindonesia@facebook.com

Tlah ku sebrangi laut jawa,untuk melupakan tikaman cinta mu
Kulalui selat dan pulau,coba hindari racun rayu membusuk pilu
Aku terluka,perihnya luar biasa nona!!..
Nasi ku rasa duri,air pun kurasa api,waktu pun lamban berganti

Sakti sangat tipu muslihat mu....!!
Licik cerdik kau mainkan peran
Bak telenovela cerita yang kau cipta
Menyayat perih menikam dada

Mengapa bukan tanya tercipta dari benak jiwa
Dalam kesendirian,ku akui mengalir butir air mata mengingat masa itu
Tak sedikit pun ku malu tuk katakan ini
Jika ku takut kau merasakan hal yang sama pada akhirnya nanti

Kau hawa,cantik,muda nan jelita
Aku adam,tampan,muda dan gagah
Aku suka kau,tulus,setia,berkali kali kubilang inilah sejati!!!,,,
Lama tak jumpa,kau simpan dia sebagai pengganti

Hught.........

Disini di sisi sungai jernih yang membelah Galang dan Batam
Aku dan bayangku menghela nafas relakan dirimu
Barelang pun setia menemani bersama sepoi angin tenggara
Hatiku pilu,nyilu...
Dan ku tahu kau memanggilku dalam rintih mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun