Mohon tunggu...
Primanata Dian Isa
Primanata Dian Isa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Bencoolen Magazine

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alam untuk Generasi

23 November 2012   03:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinar mentari berpijar sambut pagi,
buka lentera bumi persada
Rumput hijau berseri dan berjanji,
tuk tumbuh subur di tanah nusa
Luas membentang sawah dan ladang,
anugerah dari Yang Maha Esa
Pak tani datang menyambut riang,
udara segar penuh ramah tamah

Sungai jernih di lembah hijau,
dinding ngarai lukisan tuhan
Butir embun di pohon berkilau,
flora fauna terlestarikan
....................................................

Kini sungai ku ganas beringas,
menerjang terjang tak tentu arah
Menghakimi umat manusia,
yang serakah akan isi dunia

Kini bukit ku lemah tak berdaya,
jatuh tersungkur ulah manusia
Pohon muda tak lagi bertenaga,
lindungi kita dari amarahnya

Hujan yang turun tiada mengerti,
doa yang susah minta berhenti
Salah siapa ini kan terjadi,
jika pondasi beton sana-sini
jika resapan air sudah di aspali
Jika bukit hijau di gunduli
Jika dataran tinggi tanah di kavlingi
Jika sampah limbah penuhi kali

Tak di pungkiri banjir slalu terjadi.....
Jika terus-terusan begini...
Bagaimana nasib generasi kita nanti..?

"Salam Lestari"

DEPOK,20/11/12
PRIMANATA.D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun