Mohon tunggu...
Primanata Dian Isa
Primanata Dian Isa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Bencoolen Magazine

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Mega Cinta"

28 Oktober 2012   21:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:16 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



"Mega cinta"
pujanggaindonesia@facebook.com

Sejauh mata memandang,kau tak akan dapat melihat Ujungnya
Secangih-canggihnya alat ukur yang kau bawa,kau tak akan bisa menghitung Besar dan Luasnya
Sekuat-kuatnya tenaga manusia yang ada,tak kan
pula mampu mengalahkan hebatnya

Dapatkah kau bayangkan itu...?
Demikian perumpamaan dari Meganya cinta yang ku miliki untukmu

Berkali-kali ombak menghempas riaknya ke tubuh kokoh karang
Tak jenuh-jenuh buih putih menghampiri pasir yang menanti
Dan arak-arakan awan yang setia iringi arah angin itu

Adakah kau pahami maksud ku...?
Seperti itulah kasihKu yang tak pernah lelah untuk mencintai mu.

Laksana Embun di pagi buta
Yang memberi basah di dahan yang patah
Jangan tanya mengapa
Karna kaulah segalanya

Ada jingga di ujung samudera
Bak taburan emas dari pancar sang surya
Bukan fitnah kanda berkata
Jika dinda pelupuk jiwa

Cinta ku pada mu tak besar,tapi Mega

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun