Di Indonesia juga sudah mulai ada sih pengolahan sampah jadi energi. Tapi belum terlihat hasilnya yang membuat kita berbangga hati.
Kata orang-orang hebat di luar sana, Indonesia adalah negara dengan sumber energi terbarukan terbesar di dunia yang masih perawan. Potensi-potensi yang melimpah itu sama sekali belum terjamah.
PT Pertamina (Persero) sebagaimana dikutip antara mengungkapkan, total potensi energi alternatif di Indonesia sangat besar yakni sebesar 417,8 gigawatt (GW). Tapi yang sudah dimanfaatkan dari potensi itu, kini baru 2,5 persen saja.
Bayangkan saja. Kalau semua sumber energi terbarukan di negara kita itu dikelola, semua kebutuhan bisa tercukupi tanpa harus menimbulkan emisi gas rumah kaca. Net Zero Emissions yang ditargetkan pada 2060 nanti, pasti mudah terealisasi. Pasokan listrik dipenuhi dari energi panas matahari, angin, ombak atau panas bumi. Transportasi dijalankan dengan baterai hasil produksi sendiri. Timbunan sampah tak terlihat lagi.
Bahkan bukan tidak mungkin, Indonesia akan surplus energi. Kalau sudah begitu, maka kita bisa jadi negara pengekspor energi terbarukan terbesar di dunia. Banyak bangsa besar akan bergantung energi pada kita.
Ini tantangan, sekaligus momentum yang tak boleh disia-siakan. Kampanye Net Zero Emissions, adalah pintu masuk Indonesia menjadi negara adidaya.
Apakah Indonesia bisa? Saya jawab pasti bisa. Kuncinya hanya satu. Mau.
Apalagi yang membuat kita ragu? Potensi kita melimpah, sarana prasarana sudah tersedia. Kurang dikit-dikit ya bisa ditambeli. Soal SDM, kita punya anak-anak hebat yang sudah teruji. Tak hanya di dalam negeri, putra-putri terbaik bangsa kita, banyak yang jadi pakar atau peneliti handal di seluruh penjuru dunia.
Panggil pulang mereka secepatnya. Katakan dengan tegas, Ibu Pertiwi membutuhkan pengabdiannya. Mereka pasti mau. Karena saya percaya. Merah Putih masih bersemayam di dada mereka.
Kumpulkan anak-anak hebat itu. Berikan anggaran besar dalam semua proses penelitian dan pengerjaan proyek-proyek optimalisasi sumber energi terbarukan. Karena hanya dengan cara itu, kita akan jadi bangsa yang maju.
Kejayaan sebagai bangsa akan kita dapatkan. Kebahagiaan anak cucu kita juga bisa dipastikan. Karena langkah kita mengurangi emisi gas rumah kaca saat ini. Adalah celengan untuk kebahagiaan anak cucu kita nanti. Begitu.