Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sound of Borobudur, Musik Tanpa Genre dari Alat Musik Tak Bernama

9 April 2021   08:06 Diperbarui: 9 April 2021   10:01 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama Dewa Budjana, Trie Utami, Purwatjaraka dan musisi-musisi handal dalam acara Sound of Borobudur. Dok jpnn.

Hipotesis yang muncul adalah, Borobudur dulunya merupakan pusat musik dunia. Dari lokasi itulah, musik dikenalkan ke seantero jagad. Atau, dulu Borobudur merupakan tempat kumpulnya musisi-musisi ternama. Mereka berkumpul untuk membuat pertunjukan seni musik yang indah tentunya.

Apapun jawabannya, tentu butuh penelitian yang panjang. Tapi setidaknya, kita patut berbangga bahwa musisi-musisi tanah air mampu berkreasi dengan kemampuan di luar batas mereka. Dari tangan-tangan mereka, kita bisa merasakan bagaimana kehidupan para leluhur tempo dulu menikmati musik.

Menarik menantikan tindak lanjut atas temuan hebat ini. Apalagi, pemerintah telah menetapkan Borobudur sebagai kawasan super prioritas nasional. Lokasi itu kini sedang ditata dan akan menjadi Bali Baru di Indonesia.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sendiri yang menjadi mandor proyek itu. Sebagai gubernur yang memiliki cita rasa seni tinggi, tentu Ganjar tak ingin meninggalkan nilai-nilai historis dan filosofis dari Candi. Seni, budaya, tradisi akan menjadi penopang pengembangan kawasan itu, dengan kearifan lokal masyarakat setempat.

Tentu temuan para musisi-musisi hebat itu akan menambah kaya daya tarik wisatawan. Tak hanya sekadar melihat keagungan bangunan candi, mereka akan merasakan soul kehidupan masyarakat kuno dari sajian-sajian Sound of Borobudur.

Apalagi, Balai Konservasi Borobudur juga tengah menggarap project sendratari dari relief-relief Borobudur itu. Kisah-kisah Karmawibhangga, Lalitawistara, Jataka Awadana, Gandawyuha dan lainnya akan berpadu dengan alunan musik di sana.

Tentu sebuah kemegahan tontonan yang menjanjikan. Jika penataan fisik Borobudur selesai, maka wisatawan akan menyaksikan keindahan destinasi itu. Bangunan candi yang megah, desa-desa yang indah, warga yang ramah, kuliner yang meriah ditambah pertunjukan yang diimpikan.

The New Order Borobudur Temple benar-benar bisa diwujudkan. Mari siapkan waktu untuk menikmatinya bersama orang-orang tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun