Gerakan Jateng di Rumah Saja mulai diberlakukan hari ini, Sabtu (6/2). Gerakan yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ini rencananya akan dilakukan serentak selama dua hari, yakni 6-7 Februari besok.
Pro dan kontra terhadap kebijakan ini menggema seminggu sebelumnya. Banyak warga yang tidak sepakat, karena menilai akan mempersulit hidup mereka. Namun, tak sedikit warga yang mendukung dan mengapresiasi kebijakan itu.
Namun di tengah pro dan kontra, ada hal yang unik saat pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja. Tepat pada Sabtu (6/2), hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah diguyur hujan deras. Hujan yang melanda sejak subuh hingga sore hari, membuat beberapa daerah tergenang banjir.
Setidaknya Kota Semarang dan Demak yang terpantau banjir cukup besar. Rumah-rumah tergenang, jalanan juga tak bisa dilalui. Orang-orang yang nekat keluar rumah, terpaksa balik arah karena motornya mogok terjebak banjir atau karena jalan tak bisa dilewati.
Semesta seolah ikut mendukung Gerakan Jateng di Rumah Saja. Buktinya, hampir seharian penuh Jawa Tengah di guyur hujan deras. Kisah ini pun langsung viral di dunia maya, medsos dan group-group WA. Masyarakat menilai, kebijakan Ganjar yang meminta masyarakat tetap di rumah, ternyata ada benarnya.
Ketika hujan tak jua reda, sejumlah group Whatsapp langsung dipenuhi meme bergambar foto sang Gubernur. Sambil mengacungkan jempolnya, caption yang ditulis cukup menggelitik dan membuat orang tertawa. Di foto itu tertulis 'Pie Le? Saiki reti to kenopo tak kon ning omah? Neng njobo udan'. Begitu tulisnya.
Tak berapa lama, foto dengan caption itu langsung menyebar ke media sosial. Komentar-komentar yang disematkan pun beragam. Ada yang menilai Ganjar adalah cenayang yang bisa melihat masa depan, ada pula yang menyebut Ganjar sosok pemimpin revolusioner yang mampu menyiapkan kebijakan sesuai kondisi di masa yang akan datang.
Di twitter misalnya, tagar #pakGanjar atau #2HariJatengHeningCipta langsung jadi trending topic. Ribuan netijen seolah mengamini bahwa kebijakan yang diambil Ganjar mendapat dukungan dari dirigen kehidupan, yakni Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan, dalam video-video yang beredar, ada pula yang mengejek pengendara yang motornya mogok karena terjebak banjir.
"Dikandani ngeyel (diberitahu ngeyel), kualat karo pak Ganjar (kena karma dari pak Ganjar). Wis dikon ning omah wae, ora percoyo (disuruh di rumah saja tidak percaya)," begitu narasinya.
Terlepas dari tidak sengajanya Tangan Tuhan ikut andil dalam kebijakan Gerakan Jateng di Rumah Saja ini, sebenarnya program ini memiliki maksud dan tujuan yang sangat mulia. Dengan dua hari di rumah saja, Ganjar ingin mengajak masyarakat mengurangi kerumunan dan menekan angka kesakitan akibat Covid-19.