Apalagi, dibandingkan DKI Jakarta atau Jawa Barat, Â potensi ekonomi Jawa Tengah belumlah seberapa. Selain letak geografis dan sarana pendukung ekonomi yang lebih lengkap, dua daerah itu tentu bisa lebih baik dalam mempertahankan ekonomi daerahnya.Â
Seharusnya, meskipun badai pagebluk Covid-19 melanda, Jakarta dan Jabar lebih siap menghadapinya. Apalagi, APBD nya juga jauh lebih tinggi dari Jateng, bukan?.
Dari segi popularitas, Anies dan Emil juga tak kalah populer dari Ganjar. Entah disepakati atau tidak, keduanya juga sedang gencar-gencarnya membangun citra politik masing-masing. Main Tik Tok? Keduanya juga pernah kok!.
Soal kritikan bahwa Ganjar tidak agresif untuk menggaet sejumlah investor asing yang ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia, sepertinya Rizal Ramli tidak mengikuti perkembangan berita di Jawa Tengah saat ini.
Kabar terbaru, sudah ada 17 investor asing asal Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan dan Jepang siap ground breaking di kawasan industri terpadu Batang. Rencananya, mereka akan mulai pekerjaan pada januari 2021.
Belum lagi, kabar perusahaan asal Amerika, PT CDS Asia (Alfan Lighting) segera merelokasi pabriknya dari China ke jawa tengah. Hal itu disampaikan langsung oleh President and CEO Alpan Lighting, Danny Sooferian kepada Ganjar, baru-baru ini. Belum lagi, Dubes India yang juga sedang mencari lokasi strategis di Jateng untuk sejumlah perusahaan besar di India untuk investasi ke Jateng.
Sebenarnya, sudah ada 59 perusahaan asal China yang siap masuk ke Jawa Tengah tahun ini. Tapi karena covid-19 melanda, rencana itu ditunda untuk sementara. Apakah Ganjar hanya diam saja, tentu tidak. Dengan kondisi pandemi yang sudah mulai membaik, ia terus gencar merayu lagi perusahaan-perusahaan besar itu masuk ke Jawa Tengah.
Jadi, sebenarnya Jawa Tengah sedang cantik-cantiknya. Pertumbuhan ekonomi terus melonjak bahkan ditargetkan bisa mencapai 7 persen. Langkah menuju itu sudah dilakukan, tapi apalah daya, wabah menyerang sebelum semua itu terwujud.
Apakah itu salah Ganjar? Tentu saja tidak. Karena tak hanya Jawa Tengah, seluruh daerah bahkan dunia juga mengalami kontraksi, beberapa bahkan sudah resesi. Tapi, Rizal Ramli sepertinya tak mau mengakui itu. Sehingga, kritikan pedas bahkan terkesan seperti serangan frontal yang dilakukan.
Nah, dengan beberapa variabel tersebut, sulit memahami kalau tindakan Rizal Ramli menyerang Ganjar didasarkan pada profesionalitas. Namun tentu saja Rizal tak akan mengaku bahwa serangannya pada Ganjar adalah pesanan pihak tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H