Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tentang Aku dan Delapan Bulan Terakhir

18 Juni 2022   12:03 Diperbarui: 18 Juni 2022   13:14 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi: Menjadi pembicara kegiatan edukasi Covid-19 kepada anak

Well, awalnya aku tidak paham akan makna kata-kata itu. Namun, ternyata benar adanya. Mengerjakan skripsi atau tugas akhir begitu menguras pikiran dan tenaga rupanya. Namun, sulit bukan berarti tidak bisa. 

Dalam delapan bulan terakhir, aku gunakan sekitar 5 bulan untuk benar-benar menyelesaikan studi dan bebas dari bayang-bayang penelitian. Tepatnya, bulan Oktober aku melaksanakan Seminar Proposal, November melakukan penelitian di lapangan, Desember-Januari untuk olah data penelitian, awal Februari aku melaksanakan Sidang Skripsi dan akhirnya dinyatakan lulus pada bulan Maret 2022. Dari 5 bulan yang begitu padat itu aku begitu banyak belajar. Mungkin, akan coba aku ceritakan lain kali.

Kedua, melakukan berbagai kegiatan kerelawanan.

Dokpri: Kegiatan Jumat Berkah-Berbagi nasi bungkus kepada masyarakat sekitar
Dokpri: Kegiatan Jumat Berkah-Berbagi nasi bungkus kepada masyarakat sekitar

Sungguh membosankan dan melelahkan rasanya apabila waktu di sisa perkuliahan hanya aku habiskan untuk penelitian tanpa sama sekali memberikan dampak positif bagi sekitar. Akhirnya, di sela kesibukan itu aku mencoba untuk mendaftar dan mengikuti berbagai kegiatan kerelawanan. Salah satunya, adalah menjadi relawan Tameem Care Indonesia di Kota Malang. 

Selama mengikuti program kerelawanan disini, banyak sekali pelajaran dan hikmah yang aku rasakan khususnya dalam memaknai rasa syukur dan bagaimana menjalani hidup yang seharusnya. Dimana, menjadi manusia tidak cukup rasanya apabila hanya cukup dengan dirinya sendiri tanpa peduli apakah ada saudaranya di luar sana yang kesusahan atau tidak.

Aku yang sering kali merasa kurang, tidak bijak dalam mempergunakan uang, atau bahkan sering lupa  akan kematian, menjadi sadar bahwa di luar sana masih begitu banyak orang yang tidak seberuntung diriku dan hidup dengan penuh kekurangan. 

Aku hanya berharap, kedepannya kegiatan seperti ini akan semakin menjamur dan banyak anak muda yang turun dan turut mengambil peran membantu sesama. Serta teruntuk kamu yang barangkali masih kebingungan untuk mengisi kegiatan dengan hal positif apa, cobalah untuk mendaftar atau aktif di berbagai kegiatan kerelawanan. 

Meskipun terkadang melelahkan dan tak dibayar, namun setiap senyuman dan doa yang ditujukan kepada kita atas apa yang kita lakukan itu sungguh merupakan puncak kebahagiaan yang tak dapat diuangkan dan dibandingkan. Kalau kamu penasaran bagaimana sensasinya, jangan pikir panjang dan jadilah seorang relawan!

Ketiga, berbagi ilmu dan pengalaman.

Aku bukan seorang penulis yang begitu mahir. Aku masih perlu banyak belajar dan mengembangkan pengetahuan. Jujur, aku cukup terkejut bahwa tulisan-tulisanku di Kompasiana beberapa kali dijadikan sebagai rujukan beberapa teman untuk mereka turut menulis atau bahkan menghibur mereka ketika tengah dipusingkan atas suatu keadaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun