"Melatih anak berbicara untuk perlu banyak sabarnya, jangan menyerah dalam satu atau dua kali percobaan saja"Â (Puja Nor Fajariyah)
Setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka mahir dalam segala hal dan tentu saja salah satunya adalah kemampuan anak untuk berbicara.Â
Ketika anak sudah mulai masuk ke dalam fase di mana seharusnya ia mampu berkomunikasi orang lain, maka kemampuan berbicara ini agar dapat dilakukan oleh anak, orang tua biasanya akan melakukan berbagai hal agar anaknya dapat menguasai kemampuan yang satu ini.
Tentu saja, hal ini merupakan hal dasar yang diharapkan oleh orang tua dapat dikuasai oleh anak. Sebab dengan anak yang lancar dan mahir berbicara maka akan memudahkan ia dalam berkomunikasi dengan lingkungannya pun mengutarakan segala sesuatu yang diinginkannya. Tetapi pada faktanya, seiring dengan hal tersebut, terdapat beberapa gangguan pada fase anak tengah belajar berbicara ini.
Barangkali salah satu gangguan yang kita sudah cukup akrab mendengar yaitu terkait speech delay alias keterlambatan anak untuk dapat berbicara padahal sudah cukup umurnya.Â
Well, dalam tulisanku kali ini aku hendak menuliskan salah satu gangguan yang berkaitan dengan kemampuan berbicara pada anak, namun orang tua pasti asing dengan istilah gangguan yang satu ini. Adapun gangguan ini bernama Echolalia.Â
So, kalau kamu penasaran mengenai tulisanku kali ini, aku sarankan kamu untuk membaca tulisanku hingga selesai agar kamu mendapatkan insight atas apa yang aku bagikan.Â
Berdasarkan pengertiannya, echolalia ini merupakan sebuah gangguan yang berupa terjadinya pengulangan kalimat atau kata-kata yang biasanya ditemukan pada anak usia dini saat ia sedang berada di fase belajar berbicara
Namun, gangguan berbicara pada anak yang satu ini akan hilang dengan sendirinya ketika anak sudah berusia tiga puluh bulan seiring dengan kemampuan berbicara anak semakin mahir.Â
Pada kasus yang sering terjadi di Indonesia, sebenarnya data terjadinya echolalia ini sendiri lebih banyak menyasar pada anak yang mengalami autism syndrome alias anak autis.Â