"Terinspirasi oleh prestasi seseorang itu memang tidak keliru, namun jangan sampai kita terlalu sibuk menghalu tapi lupa untuk maju"
-Puja Nor Fajariyah
Aku yakin setiap dari milenial yang hidup saat ini pasti memiliki sosok yang dijadikan sebagai inspirasi. Barangkali awalnya tahu karena tak disengaja, perlahan mulai mencari tahu terkait sosok itu, lantas semakin lama akhirnya suka dan mengikuti segala hal yang berkaitan dengan si tokoh ini.Â
Mungkin kalau dikaitkan dengan apa yang terjadi saat ini, yang paling cocok mungkin aku akan mengambil contoh yaitu pada hallyu alias gelombang budaya yang datang dari negeri ginseng, Korea Selatan.Â
Kita ketahui pada K-Pop dan K-Drama, tak jarang bukan kita mendengar bahwa ada fans yang ketika artisnya ini dihina atau tidak disukai oleh orang lain maka si fans tadi akan membela mati-matian si aktris idola. Padahal, kalau dibilang si aktris mungkin juga acuh sebab tak mengenal sosok si fans tadi.
Well, dalam tulisanku kali ini, aku ingin sedikit membahas mengenai salah satu hal yang saat ini marak kali terjadi pada milenial dalam sudut pandang psikologi. Adapun yang hendak aku bahas kali ini yaitu terkait celebrity worship syndrome.Â
Jadi, kalau kamu penasaran mengenai tulisanku kali ini maka aku menyarankan padamu untuk membaca tulisan ini hingga selesai agar kamu mendapatkan insight atas apa yang aku bagikan.
Sikap berlebihan dalam mengidolakan seorang aktris, penyanyi, atau selebriti dikenal dengan istilah celebrity worship syndrome. Memang sih normal ketika seseorang memiliki tokoh idola yang diidam-idamkan.
Berdasarkan pengertian yang aku kutip dari Psychology Today, celebrity worship syndrome ini digambarkan sebagai bentuk gangguan obsesif-adiktif. Maksudnya, keadaan dimana seseorang terlalu melibatkan diri, menaruh ketertarikan, bahkan terobsesi dengan detail kehidupan pribadi dari seorang selebriti atau tokoh publik yang disukainya tadi.
 Memang sih, yang namanya publik figur sudah tentu akan menjadi perhatian atau objek obsesi dari seseorang. Sebut saja oleh penulis, politikus, pebisnis dan lain-lain.Â